Masyarakat Jawa Barat Abai Menerapkan Jaga Jarak

Kesadaran masyarakat Jabar dalam menerapakan jaga jarak (physical distancing) sangat rendah, tapi memakai masker tergolong tinggi
Masyarakat Kota Bandung, Jabar, yang tak menjaga jarak saat membuat SIM di Polrestabes Bandung. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Kota Bandung - Satuan Polisi Pamong Praja (Satapol-PP) Provinsi Jawa Barat mengeluhkan kesadaran masyarakat dalam menerapakan jaga jarak (physical distancing) sangat rendah. Namun, untuk penerapan protokol kesehatan lainnya seperti memakai masker tergolong tinggi.

“Temuan di lapangan, masyarakat sudah mulai disiplin dan sadar untuk penggunaan masker. Jika masih ada yang tidak menggunakan, kami langsung menegur, bahkan ternyata mereka membawa masker. Namun karena melakukan kegitan fisik lari, sengaja dilepas karena merasa berat untuk bernafas saat berolahraga,” tutur Kepala Bidang (Kabid) Trantibum Satpol-PP Jawa Barat, Guntur Santoso, Bandung, 6 Juli 2020.

Oleh karena itu, menurut Guntur, intensitas pengawasan penerapan jaga jarak di ruang publik masih perlu ditingkatkan. Ia pun mengimbau agar masyarakat yang akan melakukan aktifitas ekonomi dan sosial di luar rumah untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, salah satunya disiplin physical distancing. “Kedispilinan untuk jaga jarak (physical distancing) masih minim, inilah yang kami terus imbau kepada masyarakat,” jelas dia.

Guntur pun mengingatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan prokotol kesehatan, mulai dari menggunakan masker, jaga jarak dan lain sebagainya menjadi modal utama untuk mencegah penularan Covid-19 di ruang-ruang publik, seperti tempat olahraga, stasiun, dan pusat perdagangan. Apalagi setelah berakhirnya masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jawa Barat.

Sebelumnya, Kepala Satpol-PP Jawa Barat sekaligus Wakil Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Mochamad Ade Afriandi, mengatakan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mulai dari disiplin penggunaan masker, jaga jarak, dan cuci tangan menggunakan sabun sangat penting dalam cegah penularan Covid-19, terutama menuju masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Mengimbau agar masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menghindari kerumunan, terutama saat berada di ruang publik,” kata dia.

Adapun mengenai pengawasan penerapan protokol kesehatan di ruang publik atau aset Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sejauh ini masih sebatas imbauan. Meskipun demikian, ia berharap intensitas imbauan yang masif mampu menumbuhkan kesadaran disiplin masyarakat, supaya potensi penularan Covid-19 di ruang publik dapat ditekan. "Sanksi diberlakukan oleh Satpol PP kabupaten/kota, tapi masih mengedepankan persuasif untuk menumbuhkan kesadaran sendiri dalam penggunaan masker maupun protokol kesehatan lainnya,” kata Ade.

Agar pengawasan efektif, penguatan koordinasi dengan gugus tugas kabupaten atau kota pun dilakukan guna pengawasan penerapan protokol kesehatan berjalan lebih optimal. “Koordinasi sudah kami lakukan. Kami fokus pengawasan di ruang publik atau aset Pemerintah Daerah Provinsi Jabar. Sedangkan fasilitas umum dan fasilitas sosial di daerah, diawasi oleh gugus tugas kabupaten dan kota,” tegas dia. []

Berita terkait
Masyarakat Wajib Pakai Masker Keluar Rumah di Jabar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mewajibkan seluruh masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas keluar rumah untuk cegah penyebaran virus Corona.
0
Transaksi Keuangan Pengurus ACT dan Organisasi Teror Al-Qaeda Diungkap PPATK
Temuan baru PPATK menyebutkan ada dugaan pengurus ACT melakukan transaksi keuangan dengan jaringan terorisme Al-Qaeda. Pengurus juga karyawan.