Massa Tolak DWP Ancam Anies Jika Maju Pilpres 2024

Massa demo menolak DWP di depan Balai Kota Jakarta mengancam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika maju di Pilpres 2024.
Massa yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) membakar ban dan menutup jalan ketika demonstrasi di depan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 12 Desember 2019. (Foto: Tagar/Edy S)

Jakarta - Puluhan orang yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) demo di depan Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Aksi ini untuk menolak digelarnya ajang musik elektronik Djakarta Warehouse Project (DWP) yang penyelenggaraannya disetujui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Massa juga mengancam menarik dukungannya jika Anies maju dalam Pemilihan Presiden 2024. "Bagaimana kami akan memilih Anda menjadi presiden yang akan datang jika Anda melegalkan DWP," kata salah satu orator demonstran di atas kendaraan bermotor roda empat dengan bak terbuka, Kamis 12 Desember 2019.

Gubernur, Anda adalah pilihan umat, tapi hari ini Anda berkhianat.

Orator yang menggunakan penutup wajah itu mengaku pernah mendukung Anies dalam Pemilihan Gubernur DKI 2017. "Saya adalah orang yang ikut mengawasi TPS-TPS pada waktu Pilkada 2017,” ujarnya.

Dia menyebut, Anies gubernur pilihan umat Islam. Sayangnya, kata dia, hari ini kebijakannya tidak sesuai dengan ajaran agama. "Gubernur, Anda adalah pilihan umat, tapi hari ini Anda berkhianat," katanya.

Demostran itu pun melanjutkan aksinya dengan membakar lembaran-lembaran siaran pers mereka sendiri. Dari pantauan Tagar, aksi yang dikawal aparat keamanan itu pun mengambil separuh badan jalan di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Mereka kemudian mengancam akan menggulingkan Anies dari kursi gubernur jika tetap memuluskan izin DWP. Demonstran berjanji akan membawa massa lebih besar lagi jika permintaan mereka hari ini tidak digubris Anies.

Menurut massa GPI, DWP yang bakal digelar di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 13-15 Desember 2019 itu mengandung unsur maksiat sehingga bertentangan dengan agama. Penyelenggara DWP, ujar orator, mengundang musisi asing yang tampil menggunakan pakaian seksi di DWP.

"Kami memiliki artis yang beradab, kenapa harus didatangkan dari luar," katanya.

Sepanjang unjuk rasa, nama Anies kerap dipanggil lewat pengeras suara. Mereka berharap dapat bertemu orang nomor satu di Jakarta itu dan berdialog. Namun hingga pukul empat sore, Anies tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Wahai Gubernur, marilah kita duduk bersama. Kami menginginkan kegiatan ini dibatalkan sebelum kami yang akan membatalkannya," katanya. 

Berita terkait
Fraksi PDIP Nyatakan DWP Dibutuhkan di Jakarta
Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Gilbert Simanjuntak menyatakan Djakarta Warehouse Project (DWP) dibutuhkan di Jakarta.
Pedemo DWP: Anies Baswedan Pilihan Umat Pro Maksiat
Pedemonstran memprotes penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP). Mereka membawa spanduk Gubernur Anies Baswedan pilihan umat pro maksiat.
Daftar Lengkap Harga Tiket DWP 2019 di Jakarta
Berikut daftar lengkap harga tiket Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019, yang dijual dalam berbagai kategori.