Massa Reuni 212 Datang, Gerbang Monas Masih Ditutup

Masyarakat yang datang ke Monas untuk mengikuti Reuni 212 sudah mulai ramai, namun pintu masuk arena utama masih ditutup.
Sejumlah peserta reuni 212 berkumpul di Monas tepatnya di dekat patung kuda, Jakarta, Minggu, 1 Desember 2019 tengah malam. (Foto: Antara News/Dewa Wiguna)

Jakarta- Massa dari berbagai daerah mulai berdatangan ke lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu tengah malam, 2 November 2019 untuk menghadiri Reuni 212. Namun, belum semua peserta dapat masuk ke arena utama karena pintu masuk masih ditutup. Hanya sarana logistik dan mobil ambulance yang mendapat kesempatan pertama untuk memasuki lokasi utama.

Para peserta reuni 212 berkumpul di sejumlah titik, antara lain kawasan Monas, jalan Medan Merdeka Selatan, dan Agus Salim. Sebagian besar peserta datang berkelompok laki-laki dengan mengenakan baju putih dan hitam, peci dan serban.

Sedangkan peserta perempuan mengenakan jilbab (kerudung panjang) dan beberapa di antaranya mengenakan gamis berwarna hitam. Para peserta juga membawa sejumlah atribut seperti bendera dengan tulisan kalimat tauhid.

Satiri, seorang peserta mengaku ini bukan merupakan pertama kali ia mengikuti Reuni 212. "Saya sudah tiga kali ikut," katanya yang ditemui ANTARA di Monas, Jakarta. Pria yang berasal dari Tangerang, Provinsi Banten itu datang bersama rekan-rekannya dengan membawa atribut bendera Merah Putih yang menjadi simbol pemersatu bangsa.

"Kegiatan ini bukan untuk umat Islam saja, tapi untuk semua warga yang khusus mencintai NKRI, jadi tetap menjaga untuk NKRI," katanya.

Reuni 212Peserta aksi reuni 212 di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Peserta lainnya, Neni dari Jakarta Pusat datang ke Monas bersama keluarganya. Ibu rumah tangga itu mengaku mengikuti kegiatan tersebut untuk menjaga silaturahmi dengan para peserta reuni.

Sedangkan, peserta lain Karmen Aryadila mengaku datang ke Monas tanpa ada persiapan khusus. Bersama rekan-rekannya, pria dari Bogor, Jawa Barat itu akan mendoakan bangsa agar kompak dan bersatu. "Saya berharap Islam itu benar-benar kompak, bersatu, Islam itu rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh manusia) ," katanya.

Sementara itu di beberapa titik seperti di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Jalan Agus Salim, terlihat sudah ada beberapa tenda. Tenda-tenda itu untuk memenuhi logistik peserta berupa makanan dan minuman serta air untuk wudhu dan toilet sementara.

Sebelumnya Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat menginstruksikan seluruh petugas yang diturunkan untuk mengamankan Reuni 212 pada Senin, 2 Desember 2019, tidak membawa senjata.

"Seperti biasa saya ingatkan tidak ada yang menggunakan senjata tajam, sudah dicek masing-masing komandannya. Semuanya laksanakan dengan simpatik dan humanis," ujar Wahyu Hadiningrat di Jakarta, Minggu, 1 Desember 2019, seperti diberitakan Antara.

Wahyu juga meminta seluruh petugas keamanan membantu masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini, karena ada kemungkinan massa yang datang tidak mengetahui letak kegiatan. []

Berita terkait
Polisi Diingatkan Tidak Bawa Senjata di Reuni 212
Wakapolda Metro Jaya ingatkan personel untuk tidak bawa senjata dalam mengamankan Reuni 212.
PKS Sebut Reuni 212 Gerakan Sosial Jaga NKRI
Kacamata PKS memandang Reuni 212 sebagai gerakan sosial yang berperan penting untuk menjaga Pancasila dan NKRI.
Puluhan Anggota FPI Sulsel Meriahkan Reuni 212
Anggota FPI Sulsel turut meriahkan kegiatan Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada 2 Desember 2019.
0
Negara Mana Penyumbang Terbesar ACT, Apa Motifnya
Negara mana saja penyumbang terbesar untuk yayasan ACT atau Aksi Cepat Tanggap. Dan negara mana saja menerima dana terbesar dari ACT. Apa motifnya.