Massa Desak Kedubes AS Cari Solusi Pernyataan Trump?

"Boikot produk (Amerika) di Indonesia, mendesak Kedubes Amerika mencari solusi terkait pernyataan Donald Trump," ujar Irfan Maftu perwakilan dari anggota FNM
Demo Mahasiswa di Kedubes AS. Sebagai bentuk protes, masa juga membakar bendera Amerika Serikat dan Israel di depan gedung Kedubes AS. Polres Jakpus mengirim 5 kompi pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya untuk mengamankan aksi mahasiswa tersebut. (Foto: Ard)

Jakarta, (Tagar 15/12/2017) - Sejumlah massa diantaranya dari Front Nasional Mahasiswa (FNM) dan Gerakan Pemuda Islam (GPI) mendesak Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) untuk mencari solusi terkait pengakuan Yerusalem menjadi Ibukota Israel oleh Presiden AS Donald Trump.

"Boikot produk (Amerika) di Indonesia, mendesak Kedubes Amerika mencari solusi terkait pernyataan Donald Trump," ujar Irfan Maftu perwakilan dari anggota FNM, di Jakarta Pusat, Jumat (15/12).

Dalam aksi tersebut, ketegangan terjadi antara para mahasiswa dengan aparat kepolisian karena massa memaksa mendekat ke gedung Kedubes AS. "Parameter antara kedubes dan kami terlalu jauh," terang Irfan.

Sementara di sisi lain, Kapolres Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Roma Hutajulu mengaku, jika masa terlalu dekat gedung Kedubes akan menghambat jalur lalu lintas, sehingga menimbulkan kemacetan. "Semata agar tidak mengganggu lalu lintas, ini kan area (orasi) tidak dilalui lalu lintas," jelas Roma.

Sebagai bentuk protes, masa juga membakar bendera Amerika Serikat dan Israel di depan gedung Kedubes AS. Polres Jakpus sendiri  mengirim 5 kompi pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya untuk mengamankan aksi mahasiswa tersebut. (ard)

Berita terkait