Maskapai Afghanistan Bersiap Buka Penerbangan Internasional

Maskapai nasional Afghanistan sedang bersiap untuk melanjutkan penerbangan internasional minggu depan.
Ribuan warga Afghanistan yang berada di luar pagar Bandara Kabul berharap dievakuasi, 22 Agustus 2021 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Maskapai nasional Afghanistan sedang bersiap untuk melanjutkan penerbangan internasional minggu depan. Presiden baru Ariana Afghan Airlines pada Rabu memuji ahli teknis Qatar dan Turki atas bantuan mereka dalam membuat bandara Kabul beroperasi dalam waktu sesingkat mungkin.

"Penerbangan domestik ke Herat, Kandahar dan Mazar-e-Sharif dilanjutkan pada 4 September dan negosiasi sekarang sedang berlangsung untuk memulai kembali penerbangan internasional antara Kabul dan New Delhi," kata Qari Rahmatullah Gulzad, yang menjabat setelah pengambilalihan negara oleh Taliban, seperti diberitakan Anadolu Agency, Kamis, 9 September 2021.

Sebelum meninggalkan negara yang dilanda perang pada 31 Agustus setelah 20 tahun beroperasi, pasukan AS merusak terminal, pesawat, bengkel, hanggar dan kantor Ariana Afghan Airlines di Bandara Internasional Hamid Karzai.

“Tim teknis Qatar dan Turki memungkinkan kami untuk melanjutkan operasi penerbangan,” kata Gulzad, berterima kasih kepada kedua negara atas dukungan cepat mereka.

Tim Qatar dan Turki masih bekerja di bandara Kabul dan dia yakin mereka akan tinggal selama satu bulan lagi untuk memastikan bahwa bandara itu memenuhi standar internasional.

Negosiasi dengan pemerintah India sedang berlangsung dan penerbangan internasional ke New Delhi akan dilanjutkan dalam dua atau tiga hari.

Gulzad menambahkan rencana selanjutnya adalah melanjutkan penerbangan ke Turki, disusul oleh Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Sejumlah besar warga Afghanistan berada di India dan Turki untuk mendapat perawatan medis, tetapi mereka terdampar di sana karena situasi negara yang tidak stabil.


Tim teknis Qatar dan Turki memungkinkan kami untuk melanjutkan operasi penerbangan.


"Beberapa dari mereka telah meninggal, dan beberapa dari mereka menghadapi kesulitan keuangan dan masa berlaku visa karena tinggal lama," ujar dia.

Sementara UEA memberlakukan denda pada para pengungsi setiap hari untuk perpanjangan masa tinggal mereka, Gulzad mengatakan penerbangan ke negara-negara ini akan segera beroperasi.

Dia menambahkan bahwa mereka sedang dalam negosiasi dengan India untuk melanjutkan penerbangan secara timbal balik.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Nasib Umat Sikh dan Hindu Afghanistan di Bawah Rezim Taliban
Umat Sikh dan Hindu di Afghanistan hadapi ketidakpastian masa depan di bawah Taliban, meski Taliban telah janjikan keamanan bagi kaum minoritas
Menlu Jerman Prihatin dengan Formasi Pemerintahan Baru Taliban
Menlu Jerman, Heiko Maas, prihatin dengan pembentukan pemerintahan baru Taliban "tanpa melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain"
Mayoritas Senior Taliban Duduki Kabinet Baru Afghanistan
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengumumkan, pemerintahan sementara Taliban tidak dibentuk berdasarkan pembagian saham dan jatah suku.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.