Masih Saja Ada Berita dan Artikel tentang Ciri HIV/AIDS yang Menyesatkan

Tidak otomatis ada tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan pada orang dengan HIV/AIDS
Ilustrasi. (Sumber: subpng.com)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

TAGAR.id – Biarpun salah satu cara penularan (virus) HIV melalui hubungan seksual, tapi infeksi HIV/AIDS tidak terjadi di alat kelamin.

Yang jadi masalah jika seseorang tertular HIV adalah terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh yang membuat orang tersebut mudah kena penyakit yang disebabkan bakteri, kuman atau virus.

Hal itu terjadi karena banyak sel darah putih yang rusak yang terjadi karena HIV menjadikan sel darah putih sebagai ‘pabrik’ untuk menggandakan diri.

Untuk melahirkan virus baru HIV yang punya RNA harus mencari DNA. Ini ada pada manusia, dalam hal ini pada sel darah putih, sehingga HIV menggandakan diri di sel darah putih.

Tingkat kecepatan penggandaan virus (HIV) di dalam tubuh bisa jutaan sampai miliran copy setiap hari. Ibarat negara jika banyak tentaranya yang gugur tentulah musuh leluasa menyerang.

Nah, ketika banyak sel darah putih yang rusak maka penyakitpun mudah masuk.

Tapi, tidak otomatis ada tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan orang-orang yang mengidap HIV/AIDS, dikenal sebagai Odha (Orang dengan HIV/AIDS), sebelum masa AIDS (secara statistik antara 5-15 tahun setelah tertular HIV) jika tidak menjalani pengobatan dengan obat antiretroviral (ART).

Memang, ada beberapa gejala kesehatan yang bisa dikaitkan dengan infeksi HIV/AIDS berdasarkan diagnosis, tapi ada syaratnya yaitu orang tersebut mengidap HIV/AIDS.

Itu artinya biar pun ada fisik dan keluhan kesehatan seseorang ada tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS tidak otomatis terkait dengan infeksi HIV/AIDS karena harus ada syaratnya yaitu orang tersebut mengidap HIV/AIDS.

Biarpun seseorang mengalami tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan jika tidak mengidap HIV/AIDS, maka tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS sama sekali tidak terkait dengan infeksi HIV/AIDS pada orang tersebut.

Informasi tentang tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS yang tidak komprehensif di media massa dan media online justru menyesatkan dan membikin masyarakat panik.

Lihatlah judul-judul berita ini:

  • Kenali 10 Tanda yang Menunjukkan Orang Terinfeksi HIV (health.detik.com, 17/1-2023)
  • Gejala HIV Tahap Awal pada Wanita, Mirip Flu Biasa (health.detik.com, 31/8-2022)
  • Ciri-ciri dan Gejala Pria Terkena HIV: Mulai Sering Sakit Flu, Sesak Napas hingga Disfungsi Ereksi (tribunnews.com, 17/11-2022)
  • Ciri-ciri HIV pada Pria yang Tidak Boleh Disepelekan (health.detik.com, 10/2-2023)
  • 15 Gejala Awal HIV yang Perlu Diwaspadai (kompas.com, 25/8-2022)
  • Mirip Flu Biasa, Waspadai Ciri HIV dan Cara Penularannya (detik.com, 25/8-2022)
  • 15 Ciri-ciri HIV Tahap Awal yang Harus Diketahui (kesehatan.kontan.co.id, 26/8-2022)
  • 6 Ciri-Ciri HIV/AIDS yang Perlu Diketahui, Pahami Gejala dan Penyebabnya (liputan6.com, 26/10-2022)

Judul-judul berita di atas bisa bikin masyarakat panik karena semua orang pernah bahkan sering terinfeksi virus flu.

Maka, perlu ada penjelasan berupa informas yang akurat dengan pijakan fakta medis yaitu yang bersangkutan mengidap HIV/AIDS.

sifat dan hubungan seksual terkait HIVMatriks: Sifat Hubungan Seksual dan Kondisi Saat Terjadi Hubungan Seksual Terkait Risiko Penularan HIV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Jika tidak mengetahui status HIV karena tidak pernah menjalani tes HIV, maka tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS bisa terkait dengan infeksi HIV/AIDS jika yang bersangkutan pernah atau sering melakukan salah satu atau beberapa perilaku seksual dan nonseksual berisiko tertular HIV/AIDS, yaitu:

(1) Laki-laki dan perempuan dewasa melakukan hubungan seksual di dalam nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi suami tidak pakai kondom, karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;

(2) Laki-laki dan perempuan dewasa melakukan hubungan seksual di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja salah satu dari pasangan tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;

(3) Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual, di dalam atau di luar nikah, dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, dalam hal ini pekerja seks komersial (PSK) langsug, PSK tidak langsung dan cewek atau perempuan pelaku prostitusi online, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja PSK tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;

(4) Laki-laki dewasa melakukan hubungan seksual dengan waria dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom, karena bisa saja waria tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;

(5) Perempuan dewasa melakukan hubungan seksual gigolo dengan kondisi gigolo tidak pakai kondom, karena bisa saja gigolo tersebut mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan HIV/AIDS;

(6) Laki-laki dewasa yang sering mengisap puting susu perempuan, terutama PSK, karena HIV ada dalam jumlah yang bisa ditularkan di ASI (air susu ibu).

Perilaku nonseksual berisiko tertular HIV/AIDS, yaitu:

(7) Laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering memakai jarum suntik dan tabungnya secara bersama-sama dengan bergiliran pada penyalahgunaan Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik, karena bisa saja ada di antara mereka yang mengidap HIV/AIDS sehingga darah yang mengandung HIV bisa masuk ke jarum dan tabung,

(8) Laki-laki dan perempuan yang pernah atau sering menerima transfusi darah yang tidak diskrining HIV.

Jadi, jika seseorang tidak mengidap HIV/AIDS dan tidak pernah melakukan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS, maka tanda-tanda, ciri-ciri atau gejala-gejala yang khas HIV/AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan sama sekali tidak terkait dengan infeksi HIV/AIDS.Ini fakta medis! (Artikel ini pertama kali tayang di Tagar.id pada tanggal 26 Februari 2023). []

*Syaiful W. Harahap adalah Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Kenali Gejala HIV/AIDS Sejak Dini
Berikut gejala jika seseorang terpapar virus HIV/AIDS dan cara pengobatan untuk memperlambat penyebaran virus