Masih Perkasa, Boris Johnson Kembali Jadi PM Inggris

Perolehan suara Partai Konservatif membuat peluang Boris Johnson terpilih kembali menjadi perdana menteri Inggris terbuka.
Perdana Menteri Inggris yang juga pimpinan Partai Konservatif Boris Johnson saat kampanye pemilihan umum di London bagian Timur, 11 Desember 2019. (Foto: Channel News Asia|AFP)

London - Perdana Menteri Boris Johnson yang diusung Partai Konsevatif meraih mayoritas suara di parlemen. Ini memungkinkan Johson berpeluang terpilih kembali menjadi perdana menteri. Kemenangan Johson mempercepat langkah Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit dalam hitungan minggu.

Partai Konservatif memenangkan 364 kursi dari 650 kursi parlemen. Sementara pesaing terberat Partai Konservatif yakni Partai Buruh pimpinan Jeremy Corbyn hanya meraih 203 kursi. Partai Buruh harus kehilangan 59 kursi yang merupakan hasil terburuk sejak tahun 1935.

Partai Nasional Skotlandia (SNP) meraih 13 kursi sehingga peluang menjadi partai ketiga terbesar di Inggris pupus karena tidak bisa meraih 48 kursi sesuai persyaratan parlemen. Sedangkan Partai Demokrat Liberal memenangkan 11 kursi.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Jumat, 13 Desember 2019, Dennis Skinner dari Partai Buruh yang menjadi anggota parlemen terlama harus kehilangan kursi yang sudah diraih sejak tahun 1970. Kekalahan Skinner karena ia kehilangan dukungan dari kalangan buruh tradisional yang mengalihkan pilihannya ke Johson setelah perdana menteri itu menjanjikan untuk hengkang dari Inggris (Brexit). Skinner berhasil disalip Mark Fletcher dari Partai Konservatif.

Perdana Menteri Inggris Boris JohnsonPerdana Menteri Inggris Boris Johnson berfoto selfie dengan presenter ITV usai wawancara. Ia terlihat memakai kamera besutan Huawei. (Foto: southchinamorningpost.com)

Perolehan suara di parlemen ini menunjukkan bahwa strategi Johson menembus kursi di daerah-daerah pendukung Brexit di Midland dan Inggris bagian utara berhasil. Kantung-kantung suara ini sebelumnya didominasi lawan politiknya yang tak mendukung program Brexit. Partai Konservatif juga berhasil mengambil suara di wilayah Sedgefield yang selama ini dikuasai mantan perdana menteri Tony Blair, pimpinan Partai Buruh yang paling sukses.

"Ini jelas malam yang mengecewakan bagi Partai Buruh dengan hasil yang kami dapatkan," kata pimpinan Partai Buruh, Jeremy Corbyn. Corbyn yang sudah dua kali menjadi petinggi Partai Buruh menyatakan memutuskan untuk tidak ingin dipilih lagi.

Johnson menyinggung soal kelumpuhan sistem politik di Inggris setelah lebih dari tiga tahun krisis tentang bagaimana, kapan, atau bahkan bila Inggris keluar dari Uni Eropa. Ia yang dalam pertarungan suksesi selalu membawakan slogan "Get Brexit Done" berjanji untuk mengakhiri kebuntuan dan membelanjakan lebih banyak untuk kesehatan, pendidikan, dan kepolisian.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Turki Ajak Prancis, Jerman, dan Inggris Bahas Suriah
Erdogan akan mengundang para pemimpin Prancis, Jerman dan Inggris untuk membahas Suriah pada Februari 2019 mendatang.
Inggris Khawatirkan Kekerasan di Hong Kong
Inggris mengkhawatirkan peningkatan kekerasan yang terjadi di Hong Kong
Polisi China Pukuli Mantan Staf Konsulat Inggris
Mantan pegawai konsulat Inggris di Hong Kong mengaku polisi rahasia China telah memukulinya.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.