Ma'ruf Amin Sebut Menteri Terpilih Tidak Harus Pintar

Wakil Presiden Maruf Amin menyinggung satire soal "garis tangan" seseorang dalam posisi menteri dan wakil menteri, tidak perlu pintar dan hebat.
Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 Ma\'ruf Amin (kanan) berjalan memasuki lokasi pertemuan dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) di Jakarta, Jumat (26/7/2019). Parpol koalisi pengusung pasangan Jokowi-Amin sepakat untuk membubarkan TKN. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyinggung satire soal "garis tangan" seseorang dalam posisi menteri dan wakil menteri sebagai jabatan politis yang tidak memerlukan kepintaran atau kehebatan tertentu.  

"Memang yang jadi menteri ini bukan apa-apa, wakil menteri itu 'garis tangan', bukan soal pintar, bukan soal hebat, bukan soal apa, karena memang 'garis tangan'," kata Ma'ruf saat menghadiri silaturahmi dan tasyakur dengan para relawan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara

Kalau yang tidak terpilih jadi menteri atau wakil menteri, tangannya belum ada garisnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga mengatakan para relawan yang belum mendapat jatah kursi menteri atau wakil menteri, seharusnya membuat garis pada tangannya sendiri.

"Jadi kalau yang tidak terpilih jadi menteri atau wakil menteri, tangannya belum ada garisnya. Kenapa tidak dari kemarin digarisin sendiri itu," ucap dia.

Satire Wapres Ma'ruf tidak selesai di situ. Ma'ruf juga menyebutkan semua relawan yang telah mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf, terpaksa tidak mendapatkan "jatah kue" karena keterbatasan kursi menteri dan wamen.

"Menterinya itu cuma 34, jadi terpaksa relawan tidak kebagian. Ternyata ada wakil menteri, tapi wamen cuma 12. Ya, mudah-mudahan nanti ada wakilnya wakil menteri lagi, supaya lebih banyak lagi (relawan) yang bisa tertampung," tutur dia.

Presiden Joko Widodo telah menyelesaikan penyusunan Kabinet Indonesia Maju dengan melantik 34 menteri pada Rabu, 23 Oktober dan 12 wakil menteri pada Jumat,  25 Oktober 2019. 

Komposisi menteri dan wamen diisi oleh tokoh-tokoh petahana, profesional, politikus, dan relawan yang berhasil menyukseskan kemenangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Salah satu pengisian menteri yang di luar tradisi adalah Kementerian Agama, di mana seorang pensiunan jenderal, Fachrul Razi, ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menag. Biasanya, posisi Menag diisi oleh politikus dari partai Islam atau tokoh agama Islam.

Untuk tidak menghilangkan tradisi tersebut, Presiden Jokowi juga menunjuk Wakil Ketua Umum MUI sekaligus politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Zainut Tauhid untuk mengisi jabatan Wakil Menteri Agama. []  

Baca juga:

Berita terkait
Figur Menteri yang Tepat untuk Jokowi-Ma'ruf Amin
Partai politik harus selektif saat mengajukan nama calon menteri untuk susunan Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin: Elite Politik Sebaiknya Silaturahmi
Kalangan elite sepatutnya saling bersilaturahmi mengikuti apa yang dilakukan Prabowo yang telah bertemu Jokowi dan Megawati.
Bara JP Ucapkan Selamat Kepada Wakil Menteri Terpilih
Bara JP mengucapkan selamat kepada 12 wakil menteri yang dilantik siang ini, Jumat, 25 Oktober 2019, di Istana Negara, Jakarta.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.