Taput - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara Inpsketur Jenderal Polisi Martuani Sormin datang ke Desa Pakpahan, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, Senin, 3 Maret 2020.
Di sana, di kampung halamannya, Kapolda menggelar bakti sosial dan bakti kesehatan dihadiri 2.500 orang dari sejumlahn desa di Pangaribuan.
Tampak para ibu dan bapak lanjut usia berduyun-duyun mengunjungi unit pelayanan kesehatan.
Martuani dalam paparan panjangnya membahas peran pasangan suami isteri dalam membmbing masa depan anak-anak.
"Kamu orangtua, jadilah polisi dalam rumah tangga. Lakukan razia kepada anak-anakmu, " kata Martuani.
Mulai sekarang di Taput tidak ada lagi togel, dekke-dekke (judi mesin gelper) dan narkoba
Kesempatan itu, Martuani mengaku prihatin melihat Tapanuli Utara dijadikan sarang permainan bisnis judi togel, ikan-ikan, dan peredaran narkoba.
"Mulai sekarang di Taput tidak ada lagi togel, dekke-dekke (judi mesin gelper) dan narkoba. Ingat itu kapolsek," kata Martuani, memerintahkan jajaran kapolsek yang hadir.
Ucapan tegas itu juga disampaikan langsung kepada Komisaris Polisi Mukmin Rambe, Wakil Kepala Kepolisian Resor Taput yang duduk persis di belakang meja Kapolda.
"Apalagi kepala desa yang main dekke-dekke (ikan-ikan). Tangkap dan buat dia jadi dekke-dekke. Ada informasi bahwa dana desa habis di meja judi dekke-dekke," ungkapnya.
Martuani mengatakan, tindakan itu dilakukan demi menyelamatkan generasi penerus. Dia tidak ingin anak-anak Tapanuli Utara jadi korban permainan judi dan narkoba.
"Kalau kamu tidak berani melawan itu, anak-anak kita akan jadi korbannya," katanya.
Sebelumnya, dalam sambutan Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat mengapresiasi putra asli Pangaribuan bisa jadi pimpinan utama di Polda Sumatera Utara.
Dia juga mengutarakan program-program Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yang sudah berjalan, termasuk mimpi pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Utara.
"Mimpi mewujudkan mendirikan Universitas Negeri Tapanuli Utara butuh dukungan seluruh elemen masyarakat Bapak Kapolda," kata Sarlandy Hutabarat. []
