Mantap, Kini Garut Punya Alat Deteksi Gempa Tsunami

Alat pendeteksi gempa ini namanya Warning Receiver System. Lantas, seperti apa cara kerja alat ini?
BPBD Kabupaten Garut kini memiliki alat pendeteksi, Warning Receiver System. (Foto: Tagar/net)

Garut - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Firman Karyadin mengatakan BPBD Garut kini memiliki alat pendeteksi gempa yang cukup canggih dan terhubung dengan alat pendeteksi lainnya se-Indonesia.Alat tersebut pemberian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Alat tersebut menurut dia, untuk mendeteksi gempa yang bersumber dari tsunami yang sifatnya timbul.

“Tahun ini ada dari BMKG kita dikasih alat itu sama pendeteksi gempa, tapi yang bersumber dari tsunami, tapi itu sifatnya timbul gitu,” ujar Firman saat di Kantor BPBD Garut, Jalan Terusan Pahlawan No.66, Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu, 11 November 2020.

Ia menambahkan alat tersebut setiap harinya selalu mengeluarkan bunyi peringatan. “(suara peringatan) setiap hari ada, kecil tapi, seperti kejadian di Ambon ada di kita (dalam layar),” ucapnya dikutip dari laman resmi Pemkab Garut.

Sementara itu, Eri Karisma Nurohim, Anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Garut, mengatakan nama dari alat pendeteksi ini adalah Warning Receiver System.

“Namanya ini adalah Warning Receiver System, jadi kegunaan ini, peran dan fungsinya adalah alat pendeteksi gempa, dimana khususnya daerah Jawa Barat, itu akan terdeteksi disini di dalam layar monitor ini,” ujar Eri.

Yang termasuk ke dalam lembaga perantara adalah di antaranya pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten), Pusdalops, media (stasiun televisi dan radio), dan pihak swasta.

Eri menyampaikan bahwa peringatan gempa baru akan simbolkan dengan bintang, dan penjelasan gempa tersebut akan muncul dalam tabel khusus.

“Kalo ada gempa baru itu, terlihat seperti ini ada simbol bintang. Nah, terus buat keterangan si simbol bintang ini, tertera pada tabel, jadi yang bintang ini (keterangannya) 3,6 SR.” pungkas Eri sembari memperlihatkan tabel di layar monitor.

Dilansir dari gitews, Warning Receiver System (WRS) atau Sistem Penerima Peringatan adalah salah satu alat diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami serta informasi BMKG lain yang digunakan BMKG Pusat untuk menyebarluaskan informasi kepada lembaga perantara (interface institution). 

Yang termasuk ke dalam lembaga perantara adalah di antaranya pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten), Pusdalops, media (stasiun televisi dan radio), dan pihak swasta. 

Berdasarkan fungsinya, WRS dibagi menjadi dua yaitu WRS Server dan WRS Client. WRS Server adalah sistem aplikasi diseminasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengirimkan informasi gempabumi, peringatan tsunami, dan informasi BMKG lainnya ke lembaga perantara. WRS Server dipasang di BMKG Jakarta. WRS Client adalah sistem aplikasi diseminasi berbasis komputer yang digunakan untuk menerima informasi yang dikirimkan dari WRS Server. 

Baca juga: BMKG Rilis Alat Deteksi Gempa-Tsunami di Indonesia

Baca juga: Enam Alat Deteksi Gempa Andalan BMKG

WRS Client ini dipasang di lembaga perantara. Koneksi yang digunakan untuk mengirimkan informasi dari WRS Server ke WRS Client dapat melalui internet/VSAT, atau Digital Video Broadcasting (DVB). 

Dalam konteks WRS, pengertian internet/VSAT adalah jenis komunikasi IP to IP yang bersifat dua arah (dari server bisa menjangkau client, dan sebaliknya), sedangkan DVB adalah jenis komunikasi satu arah dari server ke client (server bisa menjangkau client, namun tidak sebaliknya). []

Berita terkait
Mamuju Tengah Diguncang Gempa 5,1 SR, Tak Berpotensi Tsunami
BMKG Majene belum memastikan apakah ada kerusakan rumah warga akibat gempa bumi magnitudo 5,1 yang mengguncang Mamuju Tengah pagi tadi.
BMKG Rilis Alat Deteksi Gempa-Tsunami di Indonesia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merilis alat deteksi gempa dan tsunami di Indonesia. Begini cara kerja alat tersebut.
Enam Alat Deteksi Gempa Andalan BMKG
Kerja sama transfer teknologi dengan Jepang.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.