Mantap! IHSG Ditutup Menghijau Hari Ini, 6 Desember 2021

ndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada sesi terakhir perdagangan hari ini, Senin, 6 Desember, dengan indeks saham di level 6.547.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah pencatatan 30 efek baru pada tahun 2021.(Foto: Tagar/emitennews.com/Galeri Bursa Efek Indonesia).

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada sesi terakhir perdagangan hari ini, Senin, 6 Desember, dengan indeks saham di level 6.547, naik 8,61 poin atau 0,13 persen.

Sebagaimana dilansir RTI Business, Transaksi perdagangan mencapai Rp12,57 triliun dari 21,53 miliar lembar saham yang diperdagangkan dan terdapat 214 saham menguat, 301 saham melemah, dan 151 saham stagnan.

Indeks LQ45 turun 0,003 poin atau 0,00% persen ke 938,92, indeks JII naik 2,11 poin atau 0,38 persen ke 562,72, indeks IDX30 turun 0,28 poin atau 0,055 persen ke 501,60, dan indeks MNC36 turun 0,50 poin atau 0,16 persen ke 317,43.

Berikut saham-saham yang masuk top gainers.

  • PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) naik Rp550 atau 25,00 persen ke Rp2.750,
  • PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik Rp180 atau 24,66 persen ke Rp910
  • PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) naik Rp330 atau 10,71 persen ke Rp3.410.


Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain.

  • PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun Rp34 atau 6,94 persen ke Rp456.
  • PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) turun Rp5 atau 6,85 persen ke Rp68.
  • PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) turun Rp5 atau 6,67 persen ke Rp70.

Baca Juga:

Berita terkait
Hukuman Pidana Bagi Influencer yang Suka Pompom Saham
Menurut OJK kegiatan pompom saham sudah termasuk ke dalam pelanggaran jika telah mengakibatkan investor mengalami kerugian. Ini hukum pidananya.
5 Tips Memilih Saham untuk Investasi Jangka Panjang
Namun sebelum membeli saham, sebaiknya perhatikanlah faktor-faktor pendukungnya untuk dianalisis, terutama ketika ingin membeli saham.
4 Kesalahan Para Trader Saham Pemula
Kita akan mengalami kerugian yang cukup besar apabila salah langkah dalam berinvestasi