Mantan Kapolda Jateng Ajak Warga Tapanuli Budidaya Aren

Mantan Kapolda Jateng Irjen Polisi (Purn) Edward Aritonang menyebut topografi tanah di Danau Toba cocok budidaya enau.
Mantan Kapolda Jateng Edward Aritonang mengajak warga Tapanuli budidaya tanaman aren, Rabu 24 Juli 2019. (Foto: Tagar/Jumpa P Manullang)

Dolok Sanggul - Mantan Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi (Purn) Edward Aritonang menyebut topografi tanah atau bentuk permukaan bumi se-Kawasan Danau Toba cocok dimanfaatkan budidaya enau atau aren.

Pohon enau atau aren (arenga pinnata) sangat potensial menghasilkan alkohol keperluan farmasi dan biofuel (bahan bakar nabati) dan bisa dikembangkan sebagai perkebunan rakyat di wilayah Tapanuli.

Alkohol dan biofuel berbahan baku nira aren bisa diolah dengan proses fermentasi dan destilasi air nira. "Bisa diolah jadi alkohol yang dibutuhkan medis di rumah sakit dan banyak turunan yang bernilai lebih ekonomis dari kebun rakyat," kata Edward kepada Tagar, di Dolok Sanggul belum lama ini.

Edward mengatakan, tumbuhan aren salah satu tanaman yang paling cocok di perbukitan, yang rata-rata bertekstur kemiringan terjal. Seperti pinggiran Danau Toba dan alur Bukit Barisan.

"Daerah kita Tapanuli ini sangat baik ditanami aren, hampir semua tempat aren tumbuh. Hanya saat ini hasilnya itu untuk tuak. Kami bersama lembaga-lembaga sosial menyarankan agar pemerintah daerah mau, hasil tanaman aren ini diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat," terangnya.

Baca juga:

Dia berharap pemerintah daerah se-Kawasan Danau Toba bisa memprioritaskan tanaman aren, sebagai salah satu tanaman penyangga tanah tekstur miring sekaligus sumber ekonomi guna mengangkat kesejahteraan petani.

Dia membandingkan masyarakat petani Jawa Tengah yang begitu kreatif dan berinovasi dalam memproduksi ragam turunan hasil pertanian.

Pengalaman itu diceritakan Edward saat bertugas sebagai Kapolda Jawa Tengah dari 23 Agustus 2010 hingga 11 Juli 2011 menggantikan Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.

"Sampai saat ini belum ada respons dari pemkab. Padahal singkong seperti di Jawa Tengah sana bisa diolah sampai puluhan turunan produksi," terang Edward.

Dia menilai, kesempatan usaha mikro tani di Kawasan Danau Toba sudah saatnya bangkit di era keterbukaan saat ini.

"Di samping kultur, ada persaingan yang ketat, artinya mereka (petani Jawa Tengah) melihat orang lain kok bisa maju. Daerah kita ini sudah lama tertutup, namun sekarang sudah terbuka. Orang datang dari mana-mana, pariwisata digalakkan. Harusnya kita sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Edward. []


Berita terkait
0
Presiden Jokowi Anugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya untuk Tiga Personel Polri
Penganugerahan tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya itu dilakukan pada Upacara Peringatan ke-76 Hari Bhayangkara Tahun 2022