Mantan Kades di Rembang Deklarasi 2020 Ganti Bupati

Para mantan kepala desa (kades) di Rembang mendeklarasikan 2020 Ganti Bupati. Sikap ini bentuk kekecewaan pecahnya Hafidz - Bayu di Pilkada 2020.
Paguyuban Mantan Petinggi Rembang (PMPR) mendeklarasikan 2020 Ganti Bupati. Para mantan kepala desa (kades) ini kecewa dengan sikap pecahnya kongsi petahana jelang Pilkada 2020. (Foto: Tagar/Rendy Teguh Wibowo)

Rembang - Mantan petinggi atau kepala desa (kades) di Rembang yang tergabung dalam Paguyuban Mantan Petinggi Rembang (PMPR) mendeklarasikan gerakan 2020 Ganti Bupati. Sikap ini sebagai bentuk kekecewaan pecahnya kongsi petahana di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Rembang 2020. 

Ketua PMPR Ponco mengungkapkan pasangan petahana, Bupati Abdul Hafidz dan wakilnya Bayu Adriyanto saat terpilih di Pilkada 2015 sudah berkomitmen untuk memimpin Rembang selama dua periode. Dan para mantan petinggi yang kala itu masih aktif sebagai kepala desa menyatakan dukungan atas komitmen tersebut. 

Siapapun bupatinya yang penting, mohon maaf, tidak ATK, asal tidak Khafidz. Karena dia telah mengingkari janji awal.

Namun di tengah perjalanan jelang Pilkada 2020, pasangan tersebut memutuskan untuk tidak lagi bergandeng tangan. Realitas tersebut membuat pihaknya bersikap.

"Karena komitmen yang disampaikan kepada para mantan kepala desa ini tidak terwujud atau terealisasi maka pada siang ini, rekan-rekan mantan kepala desa menyatakan deklarasi 2020 Ganti Bupati," kata Ponco, Minggu, 2 Agustus 2020.

Menurut Ponco, paguyuban tidak tahu secara persis apa permasalahan yang menyebabkan pasangan Hafidz - Bayu ini memutuskan pecah kongsi. Yang pasti, keputusan keduanya membuat kecewa para pendukungnya dari kalangan mantan petinggi. 

"Ini menandakan tidak bisa komitmen untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan," kata dia. 

Saat disinggung mengenai arah dukungan para mantan kepala desa di Pilkada 2020 nanti, Ponco mengaku belum ada keputusan yang diambil. Pihaknya akan melakukan pendekatan dialogis dengan para kandidat untuk menentukan pengganti kepala daerah yang menjabat saat ini.

"Deklarasi ini untuk mengawali proses selanjutnya, yaitu dialogis dengan masing-masing kandidat. Yang penting ganti bupati," ucapnya. 

Penegasan serupa disampaikan mantan kepala desa Japerejo Kecamatan Pamotan, Hasim. Ia menyampaikan siapapun nanti bupatinya, yang terpenting tidak bupati saat ini. Kekecewaan terhadap Khafidz, sapaan Bupati Abdul Hafidz, menjadi biangnya.  

"Siapapun bupatinya yang penting, mohon maaf, tidak ATK, asal tidak Khafidz. Karena dia telah mengingkari janji awal. Padahal dulu dia naik melalui partai KTP (independen)," ujarnya.

Baca lainnya: 

Selain dipicu mengenai komitmen dua periode yang tidak dipenuhi, mantan kepala desa ini juga kecewa atas pemberian uang tali asih yang dijanjikan sebelumnya. Hingga saat ini tali asih itu tidak diterima.

 "Dulu dijanjikan kepala desa yang purna akan diberikan tali asih sebesar Rp 20 juta, tapi sampai sekarang nol putul omong tok (nol besar cuma bicara), tidak ada nyatanya," ucap Hasim.  

Diberitakan sebelumnya, Bayu Andriyanto sempat mendaftarkan diri dalam penjaringan calon wakil bupati mendampingi Abdul Hafidz di Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun belakangan Bayu memutuskan untuk mencabut pendaftarannya.

Pencabutan tersebut karena ada informasi yang menyebut bahwa Bayu sudah tidak dikehendaki oleh Abdul Hafidz sebagai pendamping. Bayu mengaku informasi yang ia terima cukup bisa dipercaya. []

Berita terkait
Pecah Kongsi Hafidz-Bayu di Pilkada Rembang
Bakal calon kepala daerah Rembang Abdul Hafidz dan Bayu Andriyanto mengalami pecah kongsi. Padahal mereka ada petahana di Pilkada Rembang.
Perangkat Desa di Rembang Gugat Perbup ke PTUN
Salah satu perangkat desa di Kabupaten Rembang menggugat Peraturan Bupati (perbup) ke PTUN. Gugutan pun direspon Dinpermades Rembang,
Masa Jabatan Perangkat Desa Rembang Melanggar UUD 45
Perangkat desa di Rembang menggugat keputusan pemberhentian mereka. Keputusan itu dinilai melanggar UUD 1945.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Kamis 23 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Kamis, 23 Juni 2022, untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.028.000. Simak ulasannya berikut ini.