Manfaat Duta Wisata GrabBike Yogyakarta

Grab bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY meluncurkan program Duta Wisata GrabBike Yogyakarta. Program ini memanjakan solo traveller.
Grab bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY meluncurkan program Duta Wisata GrabBike Yogyakarta untuk memanjakan solo traveller berwisata. (Foto: Tagar/Hidayat)

Yogyakarta - Sebanyak 100 mitra pengemudi Grab dilatih menjadi Duta Wisata GrabBike Yogyakarta. Mereka diharapkan bisa membuat para solo traveller mudah mengakses transportasi di sejumlah objek wisata alternatif yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

City Manager 2-Wheels Grab Indonesia Yogyakarta Habdillah Anuraga mengatakan mitra pengemudi yang menjadi Duta Wisata GrabBike terus dilatih dari segi standar pelayanan. Tujuannya selain fasih sebagai driver juga sebagai pemandu pariwisata atau tour guide.

Mereka dibekali dengan materi yang dipersiapkan sebagai garis depan pariwisata Yogyakarta. Materi itu antara lain layanan keramahtamahan dasar dengan prinsip 3S atau Salam, Senyum, Sapa. Kemudian pengetahuan pariwisata dasar di Kota Yogyakarta serta bekal hanging booklet yang berisi referensi tujuan wisata untuk penumpang dari luar kota maupun wisatawan asing.

"Mitra pengemudi juga mendapatkan peningkatan aspek-aspek layanan. Seperti pengembangan inovasi keselamatan dan pengantaran, maupun cakupan asuransi kecelakaan," katanya pada Jumat 28 Februari 2020.

Solo traveller di Yogyakarta akan dimudahkan dalam mobilisasinya oleh duta wisata ini.

Habdillah mengatakan program ini merupakan bagian kerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY. Program ini memberikan pelayanan kepada para solo traveller atau wisatawan yang datang sendirian ke Yogyakarta.

Saat pelancong berwisata ke sejumlah objek wisata alternatif di DIY, tidak mengalami kesulitan mencari transportasi. "Solo traveller di Yogyakarta akan dimudahkan dalam mobilisasinya oleh duta wisata ini," ucapnya.

Layanan GrabBike Tour ini menawarkan moda transportasi yang praktis, aman serta murah. Mereka yang menggunakannya juga akan mendapatkan wawasan serta pengalaman mengenai pariwisata Yogyakarta. "Para mitra pengemudi ini juga memiliki wawasan kearifan lokal yang dapat dibagi dengan wisatawan," ujarnya.

Data dari Dinas Pariwisata DIY mencatat, lebih lima juta turis setiap tahun. Dari jumlah itu sekitar 40 persen merupakan solo traveller atau turis yang bepergian sendirian. Di sisi lain, antusiasme wisawatan solo travelling ke sejumlah obyek wisata alternatif di Yogyakarta belum tercukupi dengan ketersediaan angkutan umum massal.

Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata DIY Rose Sutikno mengatakan kerja sama dengan operator ojek online, GrabBike dilakukan pada akhir Februari ini untuk memenuhi kebutuhan para solo traveller di Yogyakarta.

Menurut dia, program ini memberi layanan kemudahan wisatawan bepergian ke mana saja kapan saja saat di Yogyakarta. "Sehingga ojek online ini tak hanya dominan pelayanannya dengan rute antar dari Kota Yogyakarta ke obyek obyek yang dituju. Tapi juga rute baliknya tersedia cukup untuk wisawatan," ucapnya. []

Baca Juga:


Berita terkait
Merger Gojek dan Grab Mungkin dari Perspektif Bisnis
Rumor penggabungan Gojek dan Grab mencuat pascapertemuan Presiden Grab Ming Maa dengan Co-Chief Executive Officer Gojek Andre Soelistyo awal bulan.
Gojek Tepis Isu Soal Merger dengan Grab
Gojek membantah laporan yang menyebutkan bahwa perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu tengah melakukan pembicaraan merger dengan Grab.
Fitur Tombol Darurat Grab Cegah Ulah Sopir Jahat
Grab menyediakan tombol darurat sebagai salah satu upaya menjamin keamanan dan keselamatan penumpang dari tindak kejahatan pengemudi.