Mandek, BEI Siap Hapus Saham Mitra Investindo (MITI)

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan tegas kepada emiten guram apabila tidak mampu memperbaiki kinerja perdagangan
Warga melintas di samping layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. (Foto: Antara/Galih Pradipta/pd)

Jakarta – Otoritas pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sinyal bakal segera menghapus aktivitas perdagangan saham PT Mitra Investindo Tbk. di lantai bursa.

Mengutip keterangan BEI, langkah tersebut tertuang dalam surat No: Peng-00020/BEI.PP1/09-2020 sebagai akibat dari penghentian sementara (suspensi) emiten berkode MITI tersebut yang telah berlangsung selama 18 bulan.

Merujuk pada regulasi yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal, BEI mempunyai kewenangan untuk mendepak sebuah emiten apabila telah disuspensi selama 24 bulan. Adapun, aktivitas perseroan di pasar negosiasi tidak masuk dalam hal yang dipersyaratkan oleh BEI.

“Suspensi akan mencapai 24 bulan pada 11 Maret 2020,” demikian keterangan pers Bursa Efek Indonesia seperti yang dikutip Tagar pada Rabu, 2 September 2020.

Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksi, kepemilikan saham mayoritas MITI dikuasai oleh publik dengan persentase 51 persen. Sementera sisanya, dipegang oleh Interra Resources

MITI sendiri belum membukukan perdagangan sejak Juni 2020. Saat itu, emiten spesialis sektor pertambangan itu tercatat mengalami kerugian Rp 10,7 miliar.

Disinyalir, anjloknya kinerja perusahaan sebagai akibat dari kontrak TAC IBN yang disebut-sebut tidak diperbaharui. Kemudian, hantaman pandemi yang terjadi saat ini diakui perseroan membuat ruang recovery kian terbatas.

“Saat ini operasional terhenti karena kendala Covid-19,” ungkap MITI baru-baru ini.

Apabila PT Mitra Investindo Tbk. tidak melakukan upaya strategis guna memulihkan aktivitasnya di pasar modal hingga Maret 2021 mendatang, maka BEI dipastikan bakal mendepak emiten ini dari lantai bursa.

Sebelumnya, BEI juga telah mengeluarkan lima emiten dari listing pasar modal. Kelima emiten tersebut adalah PT Cakra Mineral Tbk. (28 Agustus 2020), PT Danayasa Arthatama (20 April 2020), PT Arpeni Pratama Ocean Line (6 April 2020), PT Leo Investment (23 Januari 2020), serta PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk. (20 Januari 2020).

Berita terkait
Saham Apple dan Tesla Meroket Pasca Stock Split
Saham Apple dan Tesla melonjaak lagi pada perdagangan Senin, 31 Agustus setelah stock split saham mulai berlaku.
Naik 136%, BEI Sebut Saham Bentoel di Luar Kebiasaan
Aktivitas perdagangan saham PT Bentoel Internasional Investama Tbk. diduga berada dalam konteks di luar kebiasaan karena sempat meroket hingga 136%
Beralih Ke Emas, Warren Buffett Jual Saham Perbankan
Warren Buffet, salah satu investor kondang dan sukses sepanjang masa telah melepas kepemilikannya atas saham-saham perbankan Amerika Serikat.
0
Cara Download Lagu-lagu Viral di TikTok
Berikut cara convert YouTube MP3 download lagu TikTok yang bisa dilakukan untuk mengunduh lagu yang diinginkan.