Malaysia Kutuk Lomba Karikatur Nabi Muhammad

malaysia menyatakan keprihatinannya dengan rencana Partai Kebebasan Belanda untuk menggelar lomba menggambar karikatur Nabi Muhamamd.
Ketua Partai Kebebasan Belanda Geert Wilders yang berencana akan menggelar lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad. Rencana ini mendapat kecaman keas, dan akhirnya dibatalkan. (Foto: malaymail.com).

Putrajaya - Malaysia menyatakan keprihatinannya dengan rencana parlemen Belanda dan Partai Kebebasan pimpinan Geert Wilders untuk menggelar lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad. Perlomban serupa pernah diselenggarakan sebelumnya dan mendapat kecaman keras, namun masih juga akan dilakukan.

"Rencana Partai Kebebasan ini merupakan sesuatu yang buruk dan membahayakan, menyebarkan kebencian dan ketidakharmonisan antar umat beragama. Malaysia menyerukan kepada semua individu dan organisasi yang cinta damai untuk menolak rencana parlemen Belanda itu," kata penjelasan Wisma Putra atau Kementerian Luar Negeri Malaysia, seperti dikutip dari malaymail.com, Selasa, 31 Desember 2019.

Wisma Putra mengatakan Malaysia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan berbicara dan berekspresi sebagai hak asasi manusia yang fundamental. Namun segala upaya untuk merendahkan dan menodai Nabi Muhammad tidak bisa ditolerir," demikian penjelasan Wisma Putra.

"Ini adalah tindakan provokasi terhadap Islam dengan pemeluk lebih dari satu miliar di dunia. Ini tentu memalukan dan sama sekali tidak dapat diterima," kata penjelasan Wisma Putra lagi. Malaysia sebagai negara multi etnis dan multi agama akan terus mempromosikan dan memelihara hubungan yang harmonis dan hidup berdampingan diantara orang-orang dengan keyakinan berbeda.

Ancaman Pembunuhan

Sebelumnya anggota parlemen dari sayap kanan Belanda dari Partai Kebebasan yang anti Islam, Geert Wilders mengatakan akan menggelar kembali lomba menggambar karikatur Nabi Muhammad. Wilders mengundang para pengikutnya lewat akun Twitter untuk mengirim gambar satir tentang Nabi Muhammad. "#FreedomofSpeech harus menang atas kekerasan dan fatwa Islam," tulisnya dalam postingan di Twitter. Rencana lomba akan digelar di gedung DPR Belanda.

Setahun lalu ia pernah akan menggelar lomba serupa, namun akhirnya dibatalkan karena mendapat kecaman keras terutama di Pakistan dan ia sendiri diancam akan dibunuh. Wilders akhirnya membatalkan lomba karikatur. Sehari setelah pembatalan, seorang pria di Afghanistan menikam dua turis Amerika Serikat di stasiun kereta api Amsterdam. Pria yang menyatakan ingin melindungi Nabi Muhammad dijatuhi hukuman 26 tahun penjara pada Oktober tahun lalu. Pada November 2018, pengadilan Belanda menghukum seorang pria Pakistan 10 tahun karena berencana membunuh Wilders.

Partai Kebebasan Belanda yang dipimpin Wilders terdongkrak posisinya, dari partai yang tak pernah diperhitungkan menjadi partai terbesar kedua di Parlemen setelah pemilu Maret lalu. Dalam kampanyenya, Wilders menyuarakan agar Belanda tidak lagi menerima imigran atau pencari suaka dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. Wilders juga mengkampanyekan anti-jilbab di tempat umum, bahkan melarang ucapan khas muslim yang dianggap melanggar ketertiban umum.

Wilders juga menjanjikan untuk melarang Al-Qur'an, menutup masjid-masjid serta sekolah-sekolah Islam. Politisi yang juga anti imigran itu dalam kampanyenya menginginkan agar Belanda keluar dari Uni Eropa.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Malaysia Perketat Perbatasan Karena Ibu Kota Baru
Malaysia akan menguatkan keamanan wilayah perbatasan menyusul rencana Indonesia akan memindahkan Ibu Kota Negara.
Demo Uighur Juga Berlangsung di Malaysia
Dua kelompok muslim di Malaysia melakukan aksi unjuk rasa menentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan China terhadap etnis Uighur.
Jokowi Tinjau Irigasi di Batas Indonesia-Malaysia
Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan proyek irigasi. Letaknya tak jauh dari perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Utara.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.