Malaysia Buka Perbatasan Covid-19 dan Cabut Larangan Bepergian Warga

Malaysia, Minggu, 10 Oktober 2021, mencabut larangan perjalanan dalam dan luar negeri untuk warganya
Seorang wisatawan memindai kode QR saat tiba di bandara menyusul pembukaan Langkawi untuk wisatawan domestik di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Malaysia, 16 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - Lim Huey Teng/Reuters)

Kuala Lumpur – Malaysia, Minggu, 10 Oktober 2021, mencabut larangan perjalanan dalam dan luar negeri untuk warganya, setelah selama berbulan-bulan melakukan penutupan wilayah dan pembatasan yang ketat.

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, Minggu, 10 Oktober 2021, mengatakan Malaysia membuka kembali perbatasannya untuk perjalanan domestik dan internasional bagi warganya yang sudah divaksinasi lengkap.

"Sekarang saya ingin menyampaikan dan mengumumkan bahwa perjalanan antar negara bagian akan diizinkan oleh pemerintah dan kebebasan ini akan dimulai esok," kata PM Yaakob.

Kebijakan ini juga diharapkan akan memulihkan industri pariwisata serta mendorong perekonomian negara itu.

Pada pidato yang disiarkan televisi pada Minggu, PM Yaakob menyebut pencabutan itu terkait dengan vaksinasi warga.

Malaysia mengatakan sebagian besar penduduknya telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19.

"Menurut Kementerian Kesehatan tingkat vaksinasi orang dewasa berdasarkan rencana imunisasi secara nasional telah mencapai 90%," ujarnya.

PM Yaakob mengatakan orang Malaysia yang divaksinasi lengkap sekarang bisa melakukan perjalanan ke negara bagian lain untuk berlibur dan kembali ke kampung halaman mereka. Selain itu, warga juga sekarang bebas bepergian ke luar negeri tanpa memerlukan persetujuan, tetapi mereka masih harus menjalani tes virus dan karantina setelah kembali.

Yaakob juga mengatakan pemerintah masih menilai situasi untuk memutuskan apakah aman untuk membuka kembali perbatasan negara untuk orang asing.

Malaysia sebelumnya menghadapi gelombang Covid-19 terburuk sehingga pihak berwenang memberlakukan penutupan wilayah nasional yang ketat.

Halijah NaematHalijah Naemat, 74 tahun, mengambil bendera putih yang sempat dia kibarkan setelah menerima bantuan di rumahnya di Petaling Jaya, Malaysia, pada 6 Juli 2021 (Foto: bbc.com/indonesia – Reuters)

Menurunnya kasus dan imunisasi gencar menyebabkan pihak berwenang mulai mencabut pembatasan sebelumnya. Perusahaan dan bisnis diizinkan untuk dibuka kembali sementara para pekerja perlahan-lahan kembali ke kantor.

Malaysia yang berpenduduk 32 juta, telah mencatat lebih dari 2,3 juta kasus dan 27.000 kematian. Pada Agustus saja negara ini mencatat 20.000 kasus Covid-19 dalam sehari dan ratusan kematian, tetapi gencarnya pemberian vaksin telah memperlambat infeksi (my/lt)/Sebagian informasi laporan ini berasal dari AP dan AFP/voaindonesia.com. []

Malaysia Menargetkan Warga Pendatang Saat Lockdown Covid-19

Lonjakan Covid-19 Malaysia Lockdown Sampai 14 Juni 2021

204 Pekerja dan Relawan Vaksinasi Covid-19 di Malaysia Terinfeksi

Pandemi Covid-19 Jerat Warga Malaysia Jadi Mangsa Rentenir

Berita terkait
Malaysia Jajaki Beli Obat Covid-19 Buatan Merck
Menkes Malaysia katakan sedang dalam pembicaraan untuk dapatkan obat antivirus eksperimental yang dikembangkan oleh Merck & Co
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi