Malang Satu-Satunya Kota yang Punya Alat Deteksi Kesehatan Pohon

Alat mendeteksi kesehatan pohon yang menggunakan suara yaitu Picus Sonic Tomograph, kini dimiliki oleh satu-satunya daerah di Indonesia yaitu Kota Malang.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) yang memiliki alat pendeteksi pohon growong bernama ”Arbosonic” yang khusus dirancang untuk mengetahui kondisi bagian dalam pohon yang sudah lapuk, gerowong dan sebagainya dan dapat menyebabkan pohon tumbang apabila dibiarkan. (Foto: Ist)

Malang, (Tagar 30/10/2017) - Alat untuk mendeteksi kesehatan pohon yang menggunakan suara yaitu Picus Sonic Tomograph, kini dimiliki oleh satu-satunya daerah di Indonesia yaitu Kota Malang. Alat ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan bagian dalam pohon dengan memanfaatkan pancaran gelombang suara, melalui sensor yang dipasang di bagian kulit pohon.

Dengan deteksi dini tersebut, pemerintah dapat lebih mudah memilih untuk merawat atau menebang pohon yang nantinya bisa membahayakan masyarakat.

"Alat ini mempermudah pemerintah dalam melihat kondisi terkini sebuah pohon, apakah masih sehat atau 'sakit' rapuh," ujar Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang Erik Setyo Santoso di Balai Kota Malang, Senin (30/10).

Proses deteksi satu pohon, menghabiskan estimasi waktu 30 menit sampai satu jam. Setiap pohon yang akan dideteksi, di tancapkan paku khusus, yang tak akan menyakiti pohon tersebut. Kemudian pohon pun diperiksa pada bagian rongga, yang tak tampak mata. Setelah mendapatkan hasil deteksi, pohon akan di treatment, dan jika ada kerusakan parah akan ditebang.

Sebagai uji coba, alat yang berasal dari Jerman tersebut telah digunakan di kawasan Hutan Kota Malabar dengan mendeteksi 15 pohon. Rencananya kawasan lain pun akan segera dideteksi, agar dapat menjaga kondisi dari setiap pohon yang ada.

"Alat tersebut diharapkan dapat terkoneksi dengan Command Center milik Kota Malang, sehingga masyarakat dapat mengetahui sejauh mana kondisi pohon yang berada di kawasan perkotaan, khususnya yang berada di pinggiran jalan," pungkasnya. (nhn/ant)

Berita terkait