Mal Tentrem Kena Tegur Satpol PP Kota Semarang

Satpol PP Kota Semarang melayangkan panggilan ke manajemen Mal Tentrem karena munculnya kerumunan pengunjung.
Petugas Satpol PP Kota Semarang melakukan patroli protokol kesehatan di Mal Tentrem, Senin, 24 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Yulianto)

Semarang - Membeludaknya jumlah pengunjung ke Mal Tentrem di Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang merespons dengan teguran ke manajemen mal untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan. 

Puluhan anggota Satpol PP melakukan pantauan di mal yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, tak jauh dari kawasan Simpang Lima Semarang ini, Senin, 24 Agustus 2020. Selain mengawasi penerapan protokol kesehatan oleh pengelola mal, petugas juga meminta pengunjung menghindari kerumunan.   

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengungkapkan, dari hasil patroli diketahui pengunjung sudah memakai masker. "Namun, masih ada pembiaran kerumunan pengunjung di mal dan tidak ada social distancing. Saya minta, manajemen mal untuk lebih menekankan kepada pengunjung, melalui sekuriti untuk tertib mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Evaluasi sementara, protokol kesehatan sebenarnya sudah dipahami manajemen maupun pengunjung. Hanya saja, masalah jaga jarak perlu mendapat porsi perhatian yang lebih besar.  

"Saya percaya mereka sudah mengetahui protokol kesehatan seperti apa, memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer dan jaga jarak. Tapi setelah kami cek masih ada kerumunan pengunjung," tuturnya. 

Masih ada pembiaran kerumunan pengunjung di mal dan tidak ada social distancing.

Fajar mengaku sudah bertemu dengan manajemen mal untuk mengingatkan secara lisan. Sekaligus melayangkan surat pemanggilan untuk dilakukan pembinaan. 

"Saya sudah ketemu dengan pihak manajemen mal dan kami juga sudah keluarkan surat pemanggilan, sehingga besok kami undang ke kantor Satpol PP," ujar dia.

Fajar tak ingin mal tersebut nantinya menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Karena itu, pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang untuk menggelar tes massal terhadap pengunjung mal. 

"Sehingga minggu depan kami akan datang kembali ke mal, tapi dengan koordinasi dengan DKK untuk melaksanakan tes swab kepada pengunjung mal," ucapnya. 

Jika saat tes swab ada pengunjung yang positif corona maka manajemen Tentrem diminta menutup sementara, juga melakukan evaluasi atas penerapan protokol kesehatan. "Maka saya minta kepada manajemen mal untuk menutup sementara operasionalnya," ujarnya.

Menurut Fajar, langkah serupa sebelumnya telah diterapkan pemerintah terhadap pengelol mal lain yang ada di Kota Semarang.   

"Biar adil, seperti yang dilakukan kepada pengunjung mal lainnya, yaitu di Mal Ciputra dan Paragon Mal. Semoga pengunjung di mal ini negatif virus corona saat di tes swab nantinya," ujarnya.

Baca juga: 

Sementara, manajemen Mal Tentrem mengaku telah berupaya untuk mengatur pengunjung agar tidak berkerumun. Hanya saja kerumunan tidak terelakkan karena tingginya antusiasme masyarakat yang ingin melihat LED videotron akuarium raksasa. 

General Manager Mal Tentrem Gustaf Riandory menyatakan sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Seperti memasang garis batas antrean dengan jarak 120 sentimeter, melakukan deteksi tubuh ke setiap pengunjung, menyediakan masker dan hand sanitizer otomatis di setiap akses masuk mal. 

"Agar pengunjung memiliki jarak aman, mengantisipasi penyebaran Covid-19. Dan setiap pengunjung menggunakan eskalator, kami menempatkan petugas untuk memberi arahan untuk memberikan jarak dua anak tangga antar pengunjung," kata dia 

Pihaknya juga akan melakukan antisipasi kerumunan dengan membatasi jumlah pengunjung. Hanya 1.000 orang di waktu bersamaan atau 50 persen dari kapasitas mal sebanyak 2.000 orang.

"Dari data pengunjung mal, mulai beroperasi sejak 13 Agustus sampai 14 Agustus 2020, tercatat sebanyak 2.500 orang per hari. Sedangkan dari tanggal 16-23 Agustus 2020, rata-rata pengunjung mal sebanyak 15 ribu pengunjung per hari," tuturnya.

Salah satu pengunjung, Hesti, 35 tahun, warga Pedurungan mengatakan baru pertama kali datang ke mal tentrem. Dirinya mengetahui adanya akuarium ikan raksasa di mal dari media sosial 

"Saat tahu dari grup Facebook, Instagram, kirain ikan asli makanya penasaran mau ke sini," ucap dia. []

Berita terkait
Warga Semarang Padati Kota Lama dan Simpang Lima
PKM Kota Semarang diperpanjang tanpa batas waktu. Namun kebijakan itu tak bisa mencegah keramaian di Kota Lama dan Simpang Lima.
Tak Pakai Masker Warga Semarang Disanksi Penyitaan E-KTP
Pemerintah Kota Semarang mulai Jumat, 14 Agustus 2020 resmi memberlakukan sanksi penyitaan e-KTP dan menyapu jalan bagi masyarakat tak pakai masker
Tak Pakai Masker, 50 Warga Semarang Kena Hukuman
Lebih dari 50 warga Kota Semarang kena hukuman menyanyikan lagu Indonesia Raya, push up, dan menghafalkan Pancasila, karena tak pakai masker.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.