Makin Banyak Perempuan Memimpin Gerakan Sosial di Asia

Aksi protes menentang kebijakan pemerintah melanda banyak negara Asia, perempuan ada di garis depan aksi unjuk rasa
Jumlah kecil dengan kekuatan besar (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Aksi protes menentang kebijakan pemerintah melanda banyak negara Asia, termasuk Afghanistan, India, Iran dan Pakistan. Perempuan sering ada di garis depan aksi unjuk rasa, berhadapan langsung dengan aparat keamanan. Shamil Shams menuliskan gerakan perempuan di Asia di dw.com/id berikut ini.

perempuan menentangPerempuan menentang undang-undang "diskriminatif" (Foto: dw.com/id)

Perempuan menentang undang-undang "diskriminatif". Banyak warga sipil India marah atas undang-undang kewarganegaraan baru yang disebut mendiskriminasi umat Islam. Aksi protes meluas di seluruh negeri. Mereka menuntut Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa membatalkan kembali undang-undang tersebut. Perempuan India menjadi ujung tombak aksi protes di beberapa negara bagian.

perjuangan menentangPerjuangan menentang "rasisme" (Foto: dw.com/id)

Perjuangan menentang "rasisme". Mahasiswa perempuan turun ke jalan-jalan di India, menyerukan slogan-slogan menentang langkah-langkah pemerintah yang mereka sebut "tidak konstitusional" dan bersifat rasis. Meskipun demonstrasi adalah hak warganegara, para perempuan menghadapi kecenderungan sikap fasis, kebencian terhadap perempuan, ekstremisme agama, dan kebrutalan polisi.

menolak ideologisasiMenolak "ideologisasi" hijab di Iran (Foto: dw.com/id)

Menolak "ideologisasi" hijab di Iran. Aktivis perempuan di Iran melepas jilbab sebagai tanda protes terhadap politik para Mullah. Meskipun ada sanksi keras terhadap perempuan-perempuan Iran yang dituduh "kebarat-baratan", mereka terus menggelar unjuk rasa di berbagai kota.

melawan penindasanMelawan penindasan rezim penguasa (Foto: dw.com/id)

Melawan penindasan rezim penguasa. Perempuan Iran telah mengalami penindasan patriarki sejak revolusi Islam 1979. Sekarang mereka menuntut persamaan hak, kebebasan berbicara dan berkumpul. Sekalipun sering dihina dan disepelekan pejabat pemerintahan, hal itu tidak membuat mereka mundur. Perempuan di Iran secara aktif berpartisipasi dalam semua demonstrasi politik dan sipil.

perempuan pakistanPerempuan Pakistan menyerukan "cukup adalah cukup" ! (Foto: dw.com/id)

Perempuan Pakistan menyerukan "cukup adalah cukup" ! Para perempuan Pakistan yang menuntut persamaan hak sering dipandang rendah perempuan dan dijuluki "agen-agen Barat" atau "mafia LSM". Aktivis feminis umumnya ditolak oleh sebagian besar masyarakat. Namun itu memotivasi para aktivis untuk bersuara lebih lantang lagi menuntut hak-hak mereka.

jadi gerakanaJadi gerakan sosial (Foto: dw.com/id)

Jadi gerakan sosial. Gerakan perempuan di Pakistan kebanyakan memang masih bersifat eksklusif, terutama fokus pada isu-isu kekerasan berbasis gender, pernikahan dini dan "pembunuhan demi kehormatan". Namun sekarang makin banyak perempuan berpartisipasi aktif dalam unjuk rasa pro-demokrasi.

jumlah kecilJumlah kecil dengan kekuatan besar (Foto: dw.com/id)

Jumlah kecil dengan kekuatan besar. Hak-hak perempuan bukan prioritas bagi pemerintah Afghanistan. Demi stabilitas, pemerintah Afghanistan maupun Amerika Serikat melakukan perundingan damai dengan milisi Taliban. Bagi para perempuan, kembalinya Taliban adalah ancaman besar, seperti yang pernah mereka alami selama masa-masa gelap di bawah Taliban. Hanya sedikit perempuan Afghnaistan yang turun ke jalan, tapi suara mereka lantang.

lebih baikLebih baik daripada di era Taliban (Foto: dw.com/id)

Lebih baik daripada di era Taliban. Di bawah kekuasaan Taliban, perempuan kehilangan hak dan kebebasan mereka. Anak-anak perempuan bahkan dilarang ikut pendidikan sekolah. Perempuan juga tidak boleh bekerja atau meninggalkan rumah tanpa pendamping. Sekarang, anak-anak perempuan bisa bersekolah dan bercita-cita tinggi. (hp)/dw.com/id. []

Berita terkait
Anak-anak Perempuan Nigeria Utara Berjuang Tetap Sekolah
Anak-anak perempuan di Nigeria Utara berjuang untuk tetap bisa bersekolah selama pandemi virus corona yang melanda dunia
Perempuan di India Jadikan Kamala Harris Sebagai Inspirasi
Perempuan di Desa Thulasendrapuram, India, pajang foto Kamala Harris di balai desa sebagai inspirasi untuk terus berkarya bagi keadilan sosial
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)