Makan Sedikit tapi Badan Tetap Melebar, Cek Empat Hal Ini

Makan sedikit tapi badan tetap melebar, cek empat hal ini untuk ambil tindakan tepat.
Ilustrasi. (ADDitude)

Jakarta, (Tagar 10/9/2018) - Makan sedikit tapi badan tetap melebar. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba pasti terasa mengejutkan. Apalagi kalau Anda merasa sudah menjalankan pola makan sehat. Maka, ketika angka di timbangan bertambah, Anda buru-buru mencari cara untuk menurunkan bobot tubuh menjadi ideal kembali.

Tapi, sebelum Anda berusaha menurunkan berat badan, ada baiknya melacak penyebab kenaikan berat badan. Dengan begitu, Anda bisa melakukan tindakan yang tepat untuk mengembalikan kondisi tubuh seperti sedia kala. 

Berikut empat hal yang bikin berat badan Anda naik secara tiba-tiba seperti dilansir Medical Daily.

1. Gangguan pada Tiroid

Kelenjar tiroid yang terletak di tenggorokan berfungsi untuk menghasilkan hormon guna mengatur berbagai proses metabolisme tubuh, seperti pengaturan suhu badan, kecepatan pembakaran kalori, hingga detak jantung. Pada penderita hipotiroidisme, metabolisme tubuh berjalan lambat, sehingga penderitanya mengalami kenaikan berat badan tanpa sebab yang jelas.

Jika merasakan ada gejala aneh ini, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter. Hipotiroidisme perlu perawatan jangka panjang dengan obat tertentu untuk mengimbangi kerja tiroid yang kurang aktif. Setelah melakukan pengobatan, berat badan Anda bisa dikembalikan ke posisi normal.

2. Insomnia

Waktu tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah sekitar 7 hingga 9 jam per malam. Jika Anda begadang, maka akan cenderung makan lebih banyak. Hal ini karena tidur terlalu larut dapat meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, yang akhirnya menyebabkan orang mengudap camilan tengah malam.

Para peneliti dari Swedia mengungkapkan bahwa tubuh orang yang menghabiskan malam tanpa tidur mengalami perubahan. Tubuh orang yang begadang akan menyimpan lemak yang lebih tinggi. Jadi, pola tidur yang buruk dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena dapat mengurangi protein yang merupakan komponen kunci dari otot.

3. Depresi

Dalam banyak kasus, depresi seringkali disertai dengan perubahan berat badan. Terkadang depresi menyebabkan orang menjadi terlalu kurus atau justru sangat gemuk. Orang yang depresi bisa mengalami kenaikan berat badan karena aktivitas fisik yang berkurang. Selain itu, penderita depresi mungkin mencari cara mengatasi suasana hati yang buruk dengan mengonsumsi camilan tak sehat dengan kalori yang tinggi.

Belinda Needham, asisten profesor di University of Alabama di Birmingham, menunjukkan bahwa penderita depresi mengalami peningkatan produksi hormon stres kortisol. Kadar kortisol yang lebih tinggi juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Sindrom Cushing

Sindrom cushing terjadi akibat hormon kotrisol yang terlalu tinggi di dalam tubuh. Salah satu gejala yang menandakan sindrom cushing antara lain berat badan meningkat, penumpukan jaringan lemak di bahu dan wajah, hingga tekanan darah tinggi.

Jika Anda mengalami penambahan berat badan yang berlebihan disertai dengan stretch mark merah di sekitar area perut, maka itu adalah pertanda kuat sindrom cushing. Pasien dengan sindrom ini terlihat mengalami kenaikan berat badan di bagian tengah dan belakang leher mereka, sementara lengan dan kaki mereka tetap ramping. Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, segeralah memeriksakan diri ke profesional kesehatan. []

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.