Majelis Taklim Badruttamam Mengajak Menciptakan Pemilu Damai

Majlis Taklim Badruttamam mengajak menciptakan pemilu damai di Kota Mataram.
Pengajian Majlis Taklim Badruttamam bertema Pemilu Damai di Pondok Pesantren Darul Falah NU, Pagutan, Kota Mataram. (Foto: Harianto Nukman)

Mataram, (Tagar 22/3/2019) - Majlis Taklim Badruttamam menggelar pengajian bulanan. Dalam tema pengajian kali ini Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah NU, Pagutan, Kota Mataram selaku inisiator acara mengajak jamaah agar menciptakan pemilu damai.

"Jadi harus ikut serta. Tetapi ingat, kita Majlis Badruttamam harus menciptakan pemilu yang damai, bukan pemilu yang caci maki, bukan pemilu yang isinya fitnah, bukan pemilu yang isinya kebohongan, tetapi mari kita ciptakan pemilu yang damai. Pemilu itu kan pesta rakyat, masa kita pesta mau bertengkar," ucap Pimpinan Ponpes Darul Falah NU Pagutan TGH Muammar Arafat dalam ceramahnya, Kamis (21/3).

Muammar mengibaratkan pemilu serentak pada 17 April mendatang seperti sebuah pesta, di mana dalam sebuah pesta tersaji beragam menu makanan.

Setiap peserta pesta, terang Muammar, berhak menikmati makanan yang disukainya sesuai dengan apa yang tersaji tanpa harus saling menyalahkan satu sama lain.

"Begitupun pemilu ini, kita ini kan pesta rakyat, jadi jangan ada kebencian. Jadi siap ciptakan pemilu damai?" tanya Muammar.

"Siap!" jawab seluruh jamaah yang hadir.

Pengajian itu berlangsung khidmat sejak pukul 20.00 sampai 23.00 Wita, yang dihadiri sekitar seribuan lebih anggota majlis dari warga Lombok Barat dan Lombok Utara.

Muammar juga menyatakan bahwa pesan pemilu damai lewat majlis pondok pesantren terasa lebih efektif, karena dekat dengan lingkungan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Dia berharap upaya penyampaian pesan pemilu damai dapat diteruskan oleh jamaah yang yang hadir kepada warga yang lain.

Sementara itu, dalam majlis yang secara khusus dihadiri oleh Kapolda NTB Irjen Pol Ahmat Juri kepada wartawan mengatakan jika pesan pemilu damai lewat pesantren sejak dari dulu telah dilaksanakan.

"Pondok pesantren itu mengenal pemilu damai dari dulu, sudah terbukti sampai dengan hari ini dan seterusnya, selama masih dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia yang berpancasila dan berundang-undang dasar 45 dan berbhineka tunggal ika, maka pesantren itu akan terus mengawal negara kesatuan sampai nanti," ungkapnya.

Selain itu, Ahmat juga berpesan agar warga turut mencipatakan pemilu dengan penuh rasa kedamaian dan kerukunan sesuai dengan nilai luhur yang ada dalam proses berdemokrasi. []

Berita terkait
0
Rafael Nadal Lanjut ke Perempat Final Wimbledon 2022
Rafael Nadal menjadi pemain tunggal putra ketujuh berumur di atas 36 tahun yang lolos ke perempat final grand slam tenis Wimbledon