Mainan Seks Laris di Denmark Akibat di Rumah Aja

Pedagang mainan seks di Denmark laku keras atau naik lebih dari dua kali lipat setelah warga setempat diminta berdiam diri di rumah.
Ilustrasi. (Foto: Antara/Shutterstock)

Jakarta - Pedagang mainan seks di Denmark laku keras atau naik lebih dari dua kali lipat setelah warga setempat diminta berdiam diri di rumah demi membatasi penyebaran coronavirus Covid-19. Negara di kawasan Skandinavia itu menerapkan karantina wilayah sehingga rakyatnya berdiam diri di rumah.

"Saya merasa senang kami melakukan hal yang baik di tengah situasi sulit ini, ketika orang merasa rentan," kata Mathilde Mackowski, salah satu pemilik Sinful, toko mainan seks terbesar di negara-negara Nordik, dikutip dari Antara, Rabu, 8 April 2020.

Pada pekan pertama April 2020, penjualan di Sinful melonjak 110 persen di Denmark yang diperkirakan menguasai tiga perempat total pasar, seperti dilansir Reuters.

Laman yang ulasan mainan seks terbesar di Denmark eroti.dk mengatakan trafik melonjak tiga kali lipat selama karantina wilayah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Permintaan mainan seks tertentu dan permainan untuk pasangan juga meningkat. Sinful mengatakan penjualan tantangan 10 hari untuk pasangan naik hingga empat kali lipat sejak pertengahan Maret dibandingkan periode yang sama sebelum karantina wilayah.

"Saya kira wajar ketika kita ingin lebih bersenang-senang ketika menghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumah," kata dia.

"Kami sebaiknya saling memperhatikan satu sama lain di tengah kondisi sulit dan ini juga tercermin di kehidupan seks kita," imbuh dia.

Setiap hari, retailer itu mengirim lebih dari 1.500 paket untuk konsumen daring (online) di Denmark, Norwegia, Swedia dan Finlandia. Di seluruh wilayah, penjualan berlipat ganda pada minggu pertama April dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Orang Denmark terkenal dengan "hygge" yang bisa diterjemahkan kira-kira sebagai "kenyamanan", sebagai masyarakat paling bahagia di dunia juga hukum progresif seperti legalisasi pornografi pada 1969, jauh lebih dulu dibandingkan sebagian besar Eropa.[]

Berita terkait
Australia Uji Coba Vaksin Covid-19 kepada Hewan
Para ilmuwan di Negeri Kangguru tersebut melakukan uji coba vaksin Covid-19 kepada hewan. Kabar itu tentu menggembirakan di tengah wabah corona.
Donald Trump Tuding WHO Gagal Tangani Virus Corona
Donald Trump memberikan kritik tajam terhadap WHO. Beragam tuduhan dilayangkan oleh orang nomor satu di Amerika Serikat itu.
Darurat Corona, Escape from Tokyo Ramai di Medsos
Beberapa jam sebelum Jepang memberlakukan keadaan darurat di Tokyo dan enam frektur, seruan Escape from Tokyo ramai di medsos.