Mahfud MD: Tak Ada Itu Khilafah, Pancasila Harga Mati

Mantan Ketua MK Mahfud MD mengakui sempat berbincang dengan kelompok intoleransi. Dia mengatakan pokok ide dari kelompok ini adalah mengganti ideologi negara.
Mahfud MD (Foto: Ant)

Sleman, (Tagar 5/5/2017) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengakui sempat berbincang dengan kelompok intoleransi. Dia mengatakan pokok ide dari kelompok ini adalah mengganti ideologi negara.

"Mereka datang ke rumah saya mengajak diskusi bahwa Indonesia gagal dengan Pancasila-nya lalu menawarkan khilafah, khilafah itu yang mana. Saya sudah berdebat lama tidak ada itu kilafah. Pancasila adalah harga mati," katanya.

Hal ini disampaikan Mahfud saat menjadi pembicara dalam Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Memperteguh Kebhinekaan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Jumat (5/5).

Menurut dia, masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok radikal yang sering melakukan provokasi dengan menggunakan isu kebijakan pemerintah.

"Jangan terprovokasi isu-isu dari kelompok-kelompok radikal yang sering menjadikan isu-isu strategis, baik sosial politik dan isu kebijakan pemerintah. Isu itu yang sering digunakan untuk menciderai Kebhinekaan yang selama ini sudah dibangun dalam wujud Pancasila," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat harus bangga dengan keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia dan tidak dimiliki oleh negara lain di dunia.

"Banyak negara di dunia tidak mampu mempertahankan keberagaman sehingga negara tersebut terpecah belah," katanya.

Mahfud mengatakan, Pancasila merupakan azimat kesaktian bangsa untuk bersatu. Potensi perpecahan di Indonesia sangatlah besar. Dimana memiliki belasan ribu pulau, ribuan suku dan ratusan bahasa daerah.

"Hebatnya semua perbedaan tersebut bisa disatukan atas dasar Pancasila," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia adalah negara di dunia yang mampu bertahan dalam pluralisme. Bukan melihat sebagai ancaman tapi sebagi aset negara.

"Pakistan pada 1947 pisah dari India karena adanya perbedaan. Pada 1971 Bangladesh pisah dari Pakistan. Sementara Indonesia mampu mempertahankan Bhinneka sebagai dasar kehidupan bersama," katanya. (Fet/Ant)

Berita terkait
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.