Mahfud MD: KPU Selalu Dikritik Oleh yang Kalah

KPU akan mendapatkan serangan dan kritikan dari berbagai pihak, salah satunya pihak yang kalah.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. (Foto: Tagar/Ronaluli M)

Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mendapatkan serangan dan kritikan dari berbagai pihak, salah satunya pihak yang kalah. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan hal itu sebelum Pilpres 2019 digelar, dalam program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di TVOne pada 2018.

"Apapun yang dilakukan KPU pasti ada yang ngritik. Yang ingin saya katakan bahwa KPU akan selalu menghadapi kritik apapun yang dilakukan. Karena mengkritik itu bagian dari kampanye dari orang yang mengkritik," kata Mahfud MD dalam sebuah potongan video program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di TVOne, Selasa 9 Januari 2018.

Mahfud MD menyebutkan, usai Pemilu pasti akan muncul berbagai isu kecurangan, ditonjolkan oleh peserta pemilu yang kalah dalam pemungutan suara. Melihat kondisi sekarang, isu-isu kecurangan mulai bermunculan di tengah masyarakat.

"Coba ini nanti yang anda hadapi sesudah pemungutan suara itu  tidak akan sampai dua hari besoknya sudah akan muncul isu curang. Semua pemilu itu dituduh curang oleh yang kalah. Saya menjadi hakim ketika menghadapi kasus-kasus seperti itu. Pokoknya yang kalah langsung bilang curang, kita ke pengadilan," ucap Mahfud dalam tayangan video ILC.

Namun, bagaimana kecurangan pemilu yang dimaksud Mahfud MD? Dia mengatakan, jika menemukan adanya kecurangan seharusnya dapat membuktikannya secara signifikan.

"Apakah kalau ada yang curang begitu pemilu batal, tidak. Pemilu atau hasilnya bisa dinyatakan batal manakala kecurangan itu signifikan. Kalau anda kalah lima juta suara, tetapi bisa membuktikan hanya 1500 suara, maka anda tetap kalah. Itu pedomannya," ungkap dia.

Ia menyebut KPU pasti akan menghadapi isu soal kecurangan, dimana yang menuduh curang itu adalah dari pihak yang kalah.

"Saya menjadi hakim ketika menghadapi kasus-kasus seperti itu. sesudah diperiksa pengadilan kontestannya itu tidak Curang, Yang curang itu yang di bawah, yang silang sama-sama curang," tuturnya.

Mahfud menilai, peserta yang kalah dalam pertarungan di Pemilu cenderung melakukan serangan dan kritikan, terutama pada KPU. Biasanya, mereka yang menyerang tidak pernah memberikan solusi yang nyata.

"Orang yang takut kalah itu selalu menyerang bukan malah memberi masukan yang bagus . Saya tidak mengatakan yang mengkritik KPU itu tidak bagus, banyak yang bagus-bagus tadi . Tetapi supaya disadari anda harus bekerja secara konsisten, karena anda tidak boleh berharap tidak dikritik, pasti ada yang kritik," paparnya. []

Baca juga:

Berita terkait