Mahasiswa Demo Desak KPK Tangkap Puan dan Pramono

Mahasiswa demo desak KPK tangkap Puan dan Pramono. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo mencopot jabatan Pramono Anung dan Puan Maharani.
DEMO PUAN DAN PRAMONO DI KPK: Jaringan Mahasiswa Indonesia menggelar aksi damai di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (28/3). Unjuk rasa ini terkait mega skandal korupsi KTP elektronik yang merugikan negara mencapai Rp 2,3 triliun. Mereka mendesak KPK agar memproses dua kader utama PDIP Puan Maharani dan Pramono Anung yang disebutkan terdakwa Setya Novanto dalam fakta persidangan menerima aliran dana skandal E-KTP. (Foto: Tagar/Gemilang)

Jakarta, (Tagar 28/3/2018) - Jaringan Mahasiswa Indonesia meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menangkap dan mengadili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung yang namanya muncul dalam sidang perkara KTP Elektronik (E-KTP).

Hal tersebut disampaikan oleh 50 anggota Jaringan Mahasiswa Indonesia saat menggelar aksi damai di depan gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (28/3).

Koordinator Lapangan Jaringan Mahasiswa Indonesia, Budi menjelaskan, dalam aksi kali ini sedikitnya akan ada lima tuntutan yang mereka suarakan.

“Pertama, fakta persidangan atas terdakwa Setya Novanto menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung berperan aktif dalam merugikan keuangan negara sebesar Rp 2,3 triliun,” ungkap Budi, Rabu (28/3).

Kedua, yakni mendesak KPK untuk menangkap dan mengadili dua polistisi PDIP Puan Maharani dan Pramono Anung yang terindikasi menerima anggaran proyek E-KTP, masing-masing sebesar 500 ribu dolar AS dari orang kepercayaan Setya Novanto yaitu Made Oka Masagung dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Ketiga, meminta Presiden Joko Widodo mencopot Pramono Anung dari jabatan Sekretaris Kabinet dan Puan Maharani dari Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan.

“Keempat, meminta KPK berani jujur dan transparan dalam menuntaskan kasus E-KTP,” sambung Budi.

Terakhir, Jaringan Mahasiswa Indonesia mengaku dukungan penuh upaya penegakan hukum untuk bersih-bersih korupsi.

Saat aksi damai berlangsung, polisi hanya mengerahkan dua pasukannya untuk melakukan penjagaan guna menghindari kerusuhan.

Diketahui, dalam sidang agenda pemeriksaan terdakwa pada Kamis (23/3) lalu, Setya Novanto menyebut Pramono dan Puan turut menerima uang panas dari proyek E-KTP.

Menyoal uang ke Puan dan Pramono masing-masing USD 500 ribu, diterangkan Setya Novanto itu berdasarkan dari pengakuan Made Oka Masagung di rumahnya. Dalam pertemuan itu, hadir pula Andi Narogong. (sas)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.