Mahasiswa Aceh Kampanyekan Peduli Sampah

Sejumlah mahasiswa di Banda Aceh yang tergabung dalam World Clean Up Day (WCD) menggelar aksi di Banda Aceh. Berikut tujuan aksinya
Sejumlah pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah yang tergabung dalam World Clean Up Day (WCD) menggelar aksi di Banda Aceh, Aceh, Sabtu 21 September 2019 sore. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Sejumlah pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah yang tergabung dalam World Clean Up Day (WCD) menggelar aksi di Banda Aceh, Sabtu 21 September 2019.

Aksi ini dilakukan serentak oleh relawan WCD di 107 negara. Mereka menggelar aksi setiap 21 September sebagai bentuk peringatan Hari Pembersihan Dunia.

Hari Pembersihan Dunia adalah program aksi sosial global yang bertujuan memerangi masalah limbah padat global, termasuk masalah puing-puing laut.

Di Banda Aceh, pada WCD 2019, para relawan WCD ke beberapa lokasi untuk melakukan pembersihan tempat dari sampah. Selain itu, mereka juga melakukan aksi berupaya kampanye untuk menyadarkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu sampah.

Amatan Tagar, selain membentangkan poster dan spanduk, para relawan juga menghiaskan diri dengan pakaian yang terbuat dari sampah. Selain itu, ada juga yang melumuri tubuhnya dengan cat, lalu dituliskan pesan-pesan agar peduli terhadap kebersihan.

Para peserta aksi melakukan orasi secara bergantian. Aksi ini mengundang perhatian pengguna jalan yang melintasi kawasan itu.

Koordinator aksi, Said Suprihazani menyebutkan, aksi itu dilakukan untuk menyadarkan kepada seluruh masyarakat bahwa sampah sangat berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan.

Menurut Said, kepedulian masyarakat Indonesia terutama Aceh terhadap sampah di masa sekarang ini sangatlah kurang. Oleh karena itu, mereka turun ke jalan berupaya menyadarkan mereka agar peduli kebersihan.

"Kita ketahui bersama bahwa Indonesia hari ini adalah salah satu negara yang memiliki sampah terbesar. Oleh karena itu marilah kita tingkatkan rasa kepedulian kita terhadap kebersihan agar Indonesia ini dapat mencapai negara yang bersih," kata Said saat dijumpai Tagar di sela-sela aksi, Sabtu 21 September 2019 sore.

Said berharap aksi yang mereka lakukan itu dapat memberi efek positif kepada yang menyaksikannya. Dengan demikian, mereka juga dapat mengkampanyekan kepada orang lain bahwa betapa pentingnya menjaga kebersihan.

"Tahun depan 21 September, kita berharap relawan yang bergabung bersama kita lebih banyak lagi, kita buka secara umum, termasuk ormas-ormas," kata dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Kabut Asap Ganggu Penerbangan ke Bandara Silangit
Akibat kabut asap yang melanda beberapa wilayah di Sumatera, membuat beberapa pesawat menuju Bandara Internasional Sisingamangaraja terganggu
4 Bandara Kalimantan Stop Operasional, Bamsoet: Fatal
Ketua DPR Bamsoet sebut fatal terkait dihentikannya operasional 4 bandara di Kalimantan akibat efek kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Riau Dikepung Asap, Pelajar Banda Aceh Galang Bantuan
Saudara-saudara kita di Riau saat ini dikepung kabut asap yang bisa merusak kesehatan. Dukung mereka agar terlepas dari bencana asap ini.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.