Mahasiswa Aceh di Wuhan Dapat Bantuan Rp. 50 Juta

Stok logistik semakin menipis, Pemerintah Aceh mulai mengirim bantuan kepada mahasiswa Aceh di China karena masih terisolasi akibat virus corona.
Kondisi mahasiswa Aceh di Wuhan, Cina yang terjebak virus Corona. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menanggung biaya logistik terutama kebutuhan hidup mahasiswa asal Tanah Rencong akibat wabah Virus Corona yang belum berhasil diatasi di China. Saat ini, Pemprov Aceh sudah mengirimkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 50 juta kepada 12 mahasiswa tersebut.

“Semua kebetuhan mahasiswa Aceh di Kota Wuhan atau kota lainnya yang dilanda wabah virus corona ditanggung Pemerintah Aceh, agar mereka dapat bertahan selama situasi krisis kesehatan itu,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani kepada wartawan di Banda Aceh, Senin, 27 Januari 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat ini telah berkomunikasi melalui sambungan telpon dengan Alfi Rian, satu dari 12 mahasiswa Aceh di Wuhan, China pada Minggu, 26 Januari 2020 kemarin.

Sejauh ini yang kami takutkan ada dua hal, terinfeksi Virus Corona dan takut kehabisan stok makanan di warung-warung terdekat.

Dalam pembicaraan tersebut, kata SAG, mahasiswa Aceh asal Krueng Mane, Kabupaten Aceh Utara itu, mengaku khawatir kehabisan bahan makanan yang stok terus menipis di Kota Wuhan.

Selain itu, Alfi melaporkan kondisi mahasiswa Aceh di sana. Mereka masih bisa belanja saat ini lantaran masih ada super market yang buka di dekat kediaman mereka, namun harga kebutuhan bahan pokok di kota itu terus melonjak naik.

“Plt Gubernur langsung minta nomor rekening bank yang ada ATM-nya milik Alfi Rian supaya uang bisa langsung diambil untuk membeli kebutuhan pokok bersama teman-temanya di Kota Wuhan,” ujarnya.

Dalam pembicaraan tersebut, kata SAG, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga meminta pada mahasiswa Aceh di Wuhan untuk membeli makanan secukupnya. Hal ini dinilai perlu untuk mencegah kehabisan stok makanan di Wuhan.

“Pak Nova perpesan untuk membeli perbekalan makanan dalam jumlah yang cukup selagi stok masih tersedia di super market terdekat di Kota Wuhan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh meminta bantuan karena mengalami kekurangan stok makanan setelah pemerintah China menutup seluruh akses demi meredam penyebaran virus Corona yang mengakibatkan pneumonia.

Sebanyak 12 mahasiswa asal Aceh yang saat ini menempuh pendidikan di Cina diisolasi di asrama. Mereka disarankan untuk tidak ke mana-mana untuk mengantisipasi terkena virus tersebut.

"Sejauh ini yang kami takutkan ada dua hal, terinfeksi Virus Corona dan takut kehabisan stok makanan di warung-warung terdekat," kata Fadil, salah satu mahasiswa Aceh di Wuhan, Cina kepada Tagar, Sabtu, 25 Januari 2020.

Fadil menjelaskan, apabila masalah virus ini semakin lama, sudah dipastikan stok makanan di warung-warung sangat menipis dan kehabisan. Bahkan, katanya, saat ini semua harga bahan pokok sudah naik lima kali lipat.

"Biasanya beli beras dengan harga Rp 12.000, semenjak kasus ini menjadi Rp 50.000. Mau tidak mau kami tetap membeli bahan pokok makanan untuk kesediaan di kamar, karena selama ini kami selalu masak agar tidak mengonsumsi makanan di luar dan tidak sering keluar kamar," ujarnya. []

Berita terkait
12 Mahasiswa Aceh Terisolasi Virus Corona di Wuhan
12 mahasiswa asal Aceh saat ini masih terjebak dengan Virus Corona di Wuhan, China.
Aceh Siaga I Hindari Wabah Virus Corona
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menetapkan siaga I dalam penanganan Virus Corona di Cina.
Tak Ada Masyarakat Aceh di Wuhan Kena Virus Corona
Seluruh mahasiswa dan masyarakat Aceh yang tinggal di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dipastikan berada dalam keadaan aman.