Jakarta – Bagi kamu yang ingin melipatgandakan keuntungan dari uang yang dimiliki dalam waktu singkat maka investasi jangka pendek adalah pilihan paling tepat. Selain minim resiko kerugian, jenis investasi jangka pendek juga lebih mudah dipelajari daripada jenis investasi jangka panjang.
Salah satu contoh investasi jangka pendek yang tengah populer adalah reksa dana. Meskipun tergolong aman, investor tetap perlu mengetahui tips dan trik khusus agar investasi jangka pendeknya mampu menghasilkan cuan secara maksimal.
Berikut maacam-macam investasi jangka pendek yang bisa kamu coba.
1. Deposito
Contoh investasi jangka pendek pertama yakni deposito. Deposito adalah produk tabungan di bank dengan menyetorkan dan mencairkan sejumlah dana dalam jangka waktu singkat. Periode deposito mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, sampai 2 tahun.
Walau waktunya singkat, tetapi dana hanya dapat ditarik pada tanggal jatuh tempo saja. Sehingga tidak bisa ditarik sewaktu-waktu. Tingkat keamanan deposito terjamin karena diawasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan jaminan simpanan sampai Rp 2 miliar.
Suku bunga dari produk deposito lumayan tinggi. Jadi produk investasi ini menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.
2. Reksadana
Reksadana adalah produk investasi di mana dana dari investor akan dikelola oleh manajer investasi agar memperoleh keuntungan. Sehingga investor tidak perlu memikirkan strategi dan cara mengelolanya.
Ada banyak jenis investasi reksa dana baik jangka panjang dan pendek. Reksadana jangka pendek bersifat likuid dan praktis. Biasanya jenis reksadana pasar uang menjadi pilihan investasi jangka pendek sebab periodenya hanya satu tahun dan tingkat resikonya rendah.
3. Surat utang negara (SUN)
Berikutnya yang merupakan contoh dari investasi jangka pendek adalah Surat utang negara atau SUN. SUN merupakan surat pernyataan hutang yang diterbitkan oleh negara untuk investor dana. Produk investasi ini cukup menguntungkan dan aman, pasalnya negara menjamin pembayaran modal dan bunga dalam jangka waktu tertentu.
Sehingga tingkat risiko sangat kecil. Modal yang disetorkan tidak harus banyak. Anda bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp 1 juta.
Cara kerja surat utang negara yaitu negara mengeluarkan surat untuk investor. Investor sebagai piutang menanamkan sejumlah dana pada negara agar dana tersebut dikelola oleh negara untuk pembangunan dan kebutuhan negara.
Hasil keuntungan dari pengelolaan modal akan dibayarkan oleh negara kepada investor dalam bentuk bunga. Beberapa produk lain dari surat utang negara yaitu sukuk dan obligasi.
4. Fintech Peer to Peer (P2P) Lending
Fintech Peer to Peer (P2P) Lending adalah produk investasi baru dimana investor menanamkan dananya pada UMKM Indonesia untuk mengembangkan usaha. Keuntungan dari hasil pengelolaan dana berupa suku bunga dengan besaran tertentu.
Waktu periode investasi bebas dipilih oleh investor. Mulai dari 6 bulan, 1 tahun, sampai 2 tahun. Sehingga pengembalian dana lebih cepat.
Modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi cukup kecil. Mulai dari Rp 100 ribu Anda sudah bisa ikut berinvestasi.
Walaupun hasil profit akan diberikan tiap bulan tetapi tingkat resikonya cukup tinggi. Sebab dana dikelola untuk UMKM yang mana berpotensi gagal atau rugi. Tetapi jenis investasi ini tetap aman sebab telah terdaftar pada OJK.
5. Saham
Siapa yang tidak mengenal saham? Investasi ini cukup populer sejak dulu. Saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu aset. Walau terkenal dengan investasi jangka panjang, namun ada jenis saham dengan periode singkat.
Saham jangka waktu pendek menggunakan sistem trading. Keuntungan dari trading dapat diperoleh hanya beberapa jam saja. Namun Anda dituntut untuk ahli dan bisa mengelola dengan strategi agar untung. Risiko saham juga tinggi tetapi sebanding dengan keuntungannya yang besar.[]
(Ratu Mitha Amelia)
Baca Juga:
- 5 Rekomendasi Aplikasi Investasi Reksadana
- Apa Saja Sih Peran dan Tugas Pialang Saham?
- Tips Cari Saham Murah Prospek Bagus
- Tips Trading Saham ala Legenda Pasar Modal Vier Abdul Jamal