Lumpia Gang Lombok, Oleh-oleh Imlek Khas Semarang

Lumpia menjadi salah satu panganan khas Semarang yang banyak diburu untuk dinikmati di perayaan Imlek.
Lumpia di Gang Lombok Semarang jadi rujukan warga keturunan Tionghoa untuk dijadikan panganan wajib perayaan Imlek. (Foto: Tagar/Budi Utomo)

Semarang - Siapa tak kenal dengan panganan khas Semarang, Jawa Tengah yang satu ini. Lumpia, kuliner yang sudah menjadi ikon Semarang ini sangat cocok jadi hidangan pembuka di jamuan keluarga merayakan Tahun Baru China atau Imlek.

Dan ketika Anda berkunjung ke Semarang untuk mencari lumpia sebagai oleh-oleh, maka tidak ada salahnya mampir ke tempat yang satu ini. Di Gang Lombok, kawasan Pecinan di Semarang Tengah, merupakan salah satu sentra pembuatan lumpia yang cukup terkenal karena kelezatan. 

Mau saya bawa pulang sebagai oleh-oleh ke Rembang, asal istri.

Seperti yang dilakukan oleh Eko Cahyono 52 tahun, warga keturunan Tionghoa, tinggal di Gedawang, Banyumanik, Semarang. Ia biasa berburu panganan khas Semarang di setiap jelang perayaan Imlek. Di antaranya lumpia produksi Gang Lombok. 

"Mau saya bawa pulang sebagai oleh-oleh ke Rembang, asal istri," ucapnya kepada Tagar, Jumat, 24 Januari 2020.

Lumpia Gang Lombok diakui punya cita rasa beda dengan produk serupa di daerah lain Semarang maupun yang dibikin pengusaha kuliner luar Semarang. Tak heran, setiap perayaan Imlek, keluarga besarnya di Rembang selalu meminta dibawakan buah tangan kudapan tersebut.  

"Setiap Imlek memang keluarga besar istri selalu kumpul di Rembang. Ada yang dari Jakarta, Surabaya, Medan dan selalu minta oleh-oleh lumpia. Karena memang lumpia Semarang rasanya khas dan tidak ada duanya," sebut dia. 

Lumpia adalah panganan yang terbuat dari lembaran tipis tepung gandum yang menjadi pembungkus dari isian rebung, telur, sayur, daging atau ikan. Ada dua jenis lumpia, yakni basah dan kering. Yang biasa dibawa pulang sebagai oleh-oleh adalah lumpia basah karena bisa dimasak di tempat tujuan dan lebih tahan lama. 

Satu sentra penjualan oleh-oleh khas Semarang di Gang Lombok yang jadi rujukan wisatawan adalah toko kuliner milik Untung. Tidak sulit mencari tempat usahanya, karena berada di sebelah Kelenteng Tay Kak Sie. 

Lumpia di toko atau warung yang berlokasi di Gang Lombok nomor 11 itu mempertahankan konsep kesederhanaan warisan leluhur. Tempatnya tidak terlalu luas, sekitar 3 x 5 meter. Ruangan tempat membuat hingga menggoreng jadi satu dengan tempat pelanggan menikmati lumpia. 

Dan uniknya, jumlah lumpia yang dibuat dan dijual di tempat tersebut terbatas. Meski jelang Imlek dipastikan ada kenaikan permintaan tapi toko itu tidak pernah menambah stok produksinya. “Kami tidak menambah porsi mas,” ujar salah satu pegawai Untung sembari sibuk mengolah lumpia sebelum digoreng. 

Itu berarti usaha itu hanya menghabiskan dagangan sebagaimana setiap harinya. Tidak kurang dan tidak lebih. Sebuah sikap bijaksana yang jarang dimiliki oleh seorang pengusaha mengingat biasanya mereka berorientasi keuntungan.

“Ya, kalau pengunjung masih kebagian syukur, kalau sudah habis, ya mohon maaf,” ucapnya singkat. []

Baca juga: 

Berita terkait
‎Imlek dan Lukisan Gus Dur di Kelenteng Hok le Kiong
Kelenteng Hok le Kiong berada di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah sudah mempercantik bangunan dengan berbagai ornamen, salah satunya lukisan Gus Dur.
Kue Bakul Kuliner Wajib Khas Imlek di Sibolga
Menyambut Tahun Baru Imlek di Sibolga, Sumatera Utara, kue bakul merupakan sajian wajib yang menjadi simbol dan tradisi.
Yopia Cemilan Wajib Perayaan Imlek di Rembang
Yopia, panganan wajib yang disuguhkan warga Tionghoa di Rembang saat perayaan Imlek, selain kue keranjang.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.