Luhut Perintahkan Tindak Tegas Perusak Sungai Citarum

Luhut perintahkan tindak tegas perusak Sungai Citarum. “Semua yang menghalangi atau yang merusak Sungai Citarum akan kita tindak tegas," ancam Menko Luhut.
REVITALISASI SUNGAI CITARUM: Suasana pemandangan Sungai Citarum di kawasan Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (15/1). Pemerintah melalui Badan Pembangunan dan Perencanaan Nasional (Bappenas) akan kembali melanjutkan program revitalisasi Sungai Citarum pada Februari 2018 dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat serta industri yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Citarum. (Foto: Ant/Raisan Al Farisi).

Bandung, (Tagar 16/1/2018) – Semua pihak yang menghalangi-halangi atau perusak Sungai Citarum akan ditindak tegas.

"Semua pihak harus terlibat dalam penanganan Sungai Citarum. Semua yang menghalangi atau yang merusak Sungai Citarum akan kita tindak tegas," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di sela-sela Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penataan Sungai Citarum di Gedung Sate Bandung, Selasa (16/1).

Menko Luhut menegaskan, pihaknya juga tidak akan segan untuk menyasar para pengusaha yang membandel dan pemerintah akan bersikap serius menata kembali Citarum agar kembali bersih.

"Salah satu dukungan paling penting menurutnya adalah peran pengusaha dan kepala daerah dan masalah Citarum adalah masalah kita semua. Semua harus kompak tidak ada lagi yang disebut orang-orang kuat dan perusahaan bandel," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan sungai Citarum sangat penting karena menyuplai 80 persen air untuk Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta, baik untuk konsumsi maupun pertanian.

Akan tetapi, lanjut dia, saat ini status Sungai Citarum masih mengkhawatirkan dan masuk dalam kategori terkotor di dunia.

Ia menjelaskan, pencemaran yang terjadi saat ini bisa mengancam kelangsungan hidup generasi muda dan apabila tercemar, maka akan berpengaruh pada kualitas sayur, ternak dan ikan karena terkontaminasi limbah.

Hal tersebut, menurut dia, yang membuat Presiden Joko Widodo menaruh perhatian lebih terhadap Sungai Citarum.

"Selain itu Pak Presiden juga meminta pertengahan Januari sudah dimulai proses revitalisasi dari hulu. Ini program bukan untuk kita yang masuk generasi check out, ini penting untuk generasi masa depan," kata dia.

Pihaknya menegaskan, semua itu tidak akan terwujud jika sistemnya tidak benar dan penanganan yang paling baik adalah semua pihak bersinergi sehingga selain membuat upaya makin maksimal biaya yang dikeluarkan pun bisa ditekan.

"Jadi selama ini, upaya penanganan berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu dari sekarang kita harus bekerjasama," kata Menko Luhut. (ant/yps)

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi