Luhut Pandjaitan Jangan Takut Kembangkan Program Nuklir

Surat kepada Jenderal (purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Kemaritiman RI di Jakarta tentang nuklir sebagai energi.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan)

Pak Luhut Binsar Jangan Takut Kembangkan Program Nuklir

Kepada yang terhormat Jenderal (purnawirawan) Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Kemaritiman RI di Jakarta. Dengan hormat. Saya membaca Instagram Bapak perihal tidak digubrisnya negara-negara yang tidak punya senjata nuklir di forum internasional. Saya paham betul dan memang begitu adanya.

Bung Karno sudah memulai program nuklir di Indonesia dengan dibangunnya Reaktor Nuklir Produksi Isotop di Bandung tahun 1966. Bahkan, Bung Karno berencana membangun Desa Penelitian di Kawasan Serpong, yang kemudian oleh Habibie di Era Pak Harto dijadikan Puspitek Serpong. Sayangnya, tragedi kemanusiaan tahun 1965 menjungkalkan Bung Karno dari posisi Presiden Seumur Hidup, Pemimpin Besar Revolusi dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang. Bung Karno sungguh luar biasa, paham betul membangun bangsanya.

Pak Luhut, mari kita kembangkan program nuklir Indonesia untuk energi.

Di era Pak Harto, program nuklir berjalan dengan baik. BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) yang dikepalai seorang Dirjen, koordinasinya langsung di bawah Presiden Soeharto. Bahkan, tahun 1986, ketika saya masih mahasiswa di Jurusan Teknik Nuklir, Fakultas Teknik, UGM, BATAN sudah melakukan uji tapak lengkap calon lokasi PLTN pertama di Indonesia yaitu di daerah Jepara, Jawa Tengah. Sayang, krisis moneter 1998 membuat semuanya porak poranda.

Di era reformasi, yang konon katanya era kebebasan dan demokrasi, mestinya segala energi diarahkan membangun bangsa, justru para politikus menempatkan energi nuklir sebagai pilihan terakhir. Betapa gelapnya visi mereka hingga tidak paham membangun peradaban bangsanya sendiri.

Bangsa tempe adalah bangsa yang mentradisikan bongkar-bongkar sampah di keranjang sampah.

Di era Presiden Jokowi, sekitar bulan Januari 2015, saya titipkan ke politisi PDI Perjuangan tulisan detail soal program nuklir Indonesia termasuk di dalamnya Road Map energi nasional, pada acara Kongres PDI Perjuangan di Jakarta yang dihadiri Presiden Jokowi. Saya tidak tahu, tulisan saya itu sampai ke Presiden Jokowi atau tidak. Intinya energi nuklir harus me-replace PLTU Batubara secara bertahap sebagai baseload energi nasional.

Seminggu yang lalu, saya kirim surat ke Bapak. Dan surat itu sudah sampai di meja Bapak, dikonfirmasi oleh Bu April.

Pak Luhut, mari kita kembangkan program nuklir Indonesia untuk energi. Jika kemudian pemerintah Indonesia tertarik mengembangkan senjata nuklir, itu hal mudah, enggak usah jadi beban pikiran.

*Akademisi Universitas Gadjah Mada

Baca juga: 

Berita terkait
Amerika Serikat dan Empat Negara Bersenjata Nuklir
Setiap tanggal 29 Agustus diperingati sebagai hari internasional melawan praktik uji coba nuklir.
DPR Setuju Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi mengatakan Indonesia akan lebih baik jika membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Saatnya Memakai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Segera mulai program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang jauh lebih berdaya. Tulisan opini Akademisi UGM Bagas Pujilaksono.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi