Luhut Jawab Kritik soal Inkonsisten Tangani Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jawab kritikan yang menyebut Pemerintah inkonsisten tangani Covid-19.
Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ditemui di halaman Istana Negara, Jakarta pada Selasa sore (15/10/2019). (Foto: Tagar/Antara/Bayu Prasetyo)

Bekasi - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab kritikan yang menyebut Pemerintah RI inkonsisten dalam menangani virus corona jenis baru atau Covid-19.

Luhut memastikan setiap kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dalam hal penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 semata-mata demi keamanan dan keselamatan serta kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia

Setiap kebijakan, kata dia, juga telah melalui kajian yang cermat dan mendalam, dengan tetap berhati-hati dan melihat perkembangan dinamika yang terjadi. 

Oleh karena itu, Indonesia juga perlu waspada dengan gelombang kedua dan masyarakat tetap disiplin dalam melaksanakan PSBB dan protokol kesehatan yang ada.

Baca juga: Luhut Pandjaitan Pede Ada Penurunan Kasus Covid-19

"Pemerintah bukannya tidak konsisten dan berubah-ubah, tetapi dinamika Covid-19 harus disesuaikan, karena kita belum ada pengalaman dan perlu kehatian-hatian dalam mengambil keputusan," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020. 

Dia menyampaikan hal tersebut saat melakukan konferensi video bersama sembilan rektor dari Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), serta perguruan tinggi negeri di Jakarta.

Luhut kemudian mengatakan berdamai dengan Covid-19 esensinya benar, karena menurut organiasi kesehatan dunia atau WHO, virus tersebut tidak akan habis sebelum ditemukan vaksin. 

"Berdamai itu maksudnya adalah tetap patuh terhadap protokol kesehatan, pola hidup masyarakat pun harus banyak berubah, harus berpola hidup lebih bersih dan lebih sehat. Saya mohon ini benar-benar disosialisasikan, terutama kepada para mahasiswa untuk disampaikan kepada masyarakat," katanya. 

Baca juga: Argumen Luhut Kasus Covid-19 Flat Ditangkis Ilmuwan

Dia kembali mengingatkan, walaupun grafik Covid-19 sudah menunjukkan penurunan di beberapa negara, namun terdapat beberapa titik baru yang bermunculan, dan riset juga menunjukkan adanya gelombang kedua. 

"Oleh karena itu, Indonesia juga perlu waspada dengan gelombang kedua dan masyarakat tetap disiplin dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan protokol kesehatan yang ada. Kita wajib memberikan pemahaman kepada masyarakat, ini penting sekali," ujarnya. 

Luhut juga mengajak para rektor dari berbagai universitas untuk menyosialisasikan program Pemerintah RI dalam menghadapi Covid-19, dan juga untuk fokus pada berbagai strategi pemulihan perekonomian masyarakat yang paling berat terdampak pandemi

"Fokus pemerintah dalam penanganan Covid-19 terbagi menjadi dua, yaitu segi kuratif seperti pembangunan rumah sakit darurat, alokasi dana pemerintah pusat dan daerah, dan alat pelindung diri. Kemudian, dari segi preventif dan promotif dapat dilakukan melalui upaya seperti diseminasi informasi terkait promosi kesehatan melalui media sosial dan media massa, alokasi anggaran promosi kesehatan, pengawasan aktif, dan upaya kesehatan masyarakat," kata Luhut. []

Berita terkait
Pengamat LIPI: Luhut Seharusnya Tak Laporkan Said Didu
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyoroti perseteruan antara Menko Luhut B Pandjaitan dengan Said Didu.
Jejak Said Didu Hingga Konflik dengan Luhut Pandjaitan
Said Didu gampang menuding orang sebagai penjilat, anjing peking, dan tuduhan keji lain. Pendekatan hukum Luhut Pandjaitan mutlak didukung.
Pengacara Luhut Respons Said Didu Mangkir Pemeriksaan
Eks Sekretaris Kementerian BUMN mangkir dari panggilan Bareskrim Polri, pengacara Menko Luhut merespons.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.