Luhut Jawab Komentar IMF Soal Rasio Utang Indonesia

Luhut menjawab komentar Dana Moneter Indonesia (IMF) yang menyebutkan rasio utang terhadap produk domestik bruto Indonesia mencapai 38% pada 2030.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan. (Foto: dok Kemenko Kemaritiman)

Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan bahwa rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai sekitar 38% pada 2030 mendatang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pun bereaksi.

Luhut menyebutkan,  pemerintah punya ketentuan untuk membatasi rasio utang terhadap PDB sebesar 60 persen sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara. Hal itu dikatakannya dalam webinar bertajuk "Tantangan Investasi dan Dunia usaha, serta Dinamika Ketenagakerjaan Dimasa Pandemi Covid-19, Kebijakan dan Strategi", Minggu malam, 28 Juni 2020.

Selama ini rasio utang terhadap PDB Indonesia dipertahankan di bawah 30 persen.

Baca Juga: Luhut Sebut Penggerak Ekonomi Hanya Orang Kaya 

"Kemarin dengan IMF dikomentari bahwa kita masih sangat, hmm, tidak terlalu seperti negara lain yang terlalu generous (murah hati). Karena kita melihat Covid-19 ini apa betul bisa selesai tahun ini? Kalau tidak kita harus ada contigency (cadangan). Jadi kita siapkan semua dengan baik sekali," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Luhut menambahkan, selama ini rasio utang terhadap PDB Indonesia dipertahankan di bawah 30%. Namun, akibat wabah Covid-19, dengan terpaksa rasio utang harus dinaikkan dalam beberapa waktu ke depan.

Demikian pula defisit terhadap PDB yang biasanya dipertahankan di bawah 3%  diperkirakan naik menjadi hingga 6,3% pada tahun ini. Hal itu perlu dilakukan sebagai upaya pemerintah melakukan pemulihan ekonomi sebagai imbas dari dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan pandemi Covid-19 tahun 2020.

"Tapi pada 2023 kita coba akan bawa lagi ke 2,7%. Jadi defisitnya bisa kembali di bawah 3% pada 2023," ucap Luhut.

Bank Dunia mengapresiasi pengelolaan utang Indonesia yang dilakukan secara prudent.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan rasio utang akan tetap dipertahankan agar tidak melampaui batas maksimal yang ditetapkan UU Nomor 17 Tahun 2003 maupun UU Nomor 2 Tahun 2020 yaitu 60 persen terhadap PDB.

Dalam dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2021, pemerintah memproyeksikan defisit anggaran sebesar 3,21-4,17%dari PDB. Sementara itu, rasio utang diperkirakan berada dalam kisaran 36,67 sampai 37,97% terhadap PDB.

Sebagai gambaran, Kementerian Keuangan mencatat jumlah utang pemerintah per akhir Mei 2020 mencapai Rp 5.258,57 triliun atau mencapai 32,09% terhadap PDB.

Meningkatnya utang pemerintah itu karena adanya kebutuhan pembiayaan untuk mengatasi pandemik Covid-19 bagi sektor kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi.

Sebelumnya  Luhut mengklaim Bank Dunia memberikan penghargaan kepada Indonesia terkait tata kelola utang Indonesia. "Jadi kalau ada yang berpikir soal utang kita berlebihan, mereka Bank Dunia mengapresiasi (pengelolaan utang Indonesia). Kita masih sangat prudent," katanya  di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Bank Dunia Puji Tata Utang Indonesia

Luhut menyampaiakan Bank Dunia memberi pujian khusus kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bank Dunia menilai Sri Mulyani berhasil menjaga level utang Indonesia tetap tak berlebihan. "Ibu Ani (Sri Mulyani) dianggap melakukan perhitungan sangat cermat," ucapnya. []

  

Berita terkait
Luhut Pandjaitan: Bank Dunia Puji Tata Utang Indonesia
Luhut Pandjaitan mengatakan Indonesia masih hati-hati dalam mengelola utang. Bank Dunia, menurut Luhut, bahkan mengapresiasinya.
BEI Gelar RUPS, Keponakan Luhut Jadi Calon Komisaris
Bursa Efek Indonesia akan menentukan dewan komisaris 2020-2023 dalam RUPST. Salah satu calon komisarisny adalah keponakan Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Keluhkan Kondisi Ekonomi Usai Dipukul Covid-19
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengeluhkan kondisi perekonomian Indonesia yang begitu terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.