Gowa - Harga gas LPG 3 Kg di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mengalami kelangkaan. Akibatnya harga melonjak sebab para pangkalan memainkan harga pada situasi kelangkaan tersebut.
Saya beli gas di warung itu harganya Rp 22 ribu pak. Harga ini naik dari biasanya, terpaksa saya cari gas agak jauh dari rumah.
Salah seorang warga Desa Julubotri, Kecamatan Pallangga, Daeng Sona mengaku bahwa dirinya membeli gas LPG 3 Kg seharga Rp 22 ribu per tabung. Dia mengakui bahwa harga itu lebih tinggi dari biasanya. Olehnya itu Daeng Sona berharap agar kenaikan harga tersebut mendapat perhatian dari pemerintah.
"Saya beli gas di warung itu harganya Rp 22 ribu pak. Harga ini naik dari biasanya, terpaksa saya cari gas agak jauh dari rumah. Semoga pemerintah cepat atasi ini kelangkaan," kata Daeng Sona, Rabu 16 September 2020.
Kelangkaan ini terjadi, sebab jatah tabung melon untuk sejumlag pangkalan dikurangi dari distributor atau agen. Salah satu pemilik pangkalan, Zainuddin mengatakan, selain terjadinya pengurangan jatah, pemilik pangkalan juga mengaku pengantaran gas elpiji 3 kg dari agen yang terkadang tidak tepat waktu atau mengalami keterlambatan beberapa hari.
"Jatah saya dikurangi dari agen. Biasanya dapat 100 tabung, sekarang hanya bisa dapat 80 sampai 90 tabung saja. Sudah ada kurang lebih dua bulan ini jatah saya biasanya dikurangi dari agen," kata Zainuddin.
Dijelaskan pula, bahwa sebelumnya pernah diberi gas elpiji 3 kg dua kali dalam seminggu, kemudian menjadi seminggu sekali saja sebanyak 100 tabung dari Agen PT Nurani Jaya Abadi yang beralamat di Pagentungan, Kecamatan Somba Opu.
"Jatah terkadang berkurang, malah waktu pengantaran juga kadang terlambat. Sekarang ini saya sudah sepuluh hari tidak diantarkan gas elpiji, sejak 5 September lalu dan sekarang sudah 16 September. Semoga cepat diantarkan, warga di sini juga butuh gas untuk keperluan dapur," ungkapnya.
Hanya saja dia mengaku tidak mengetahui persis alasan agen mengurangi jatah tabung miliknya. Tak hanya Zainuddin, salah satu pengusaha pangkalan lainnya di Desa Bontoloe, Kecamatan Botolempangan, Muksin Alatas juga mengaku mengalami hal yang sama.
Menurutnya sudah dua bulan ini PT Nurani Jaya Abadi selaku distributor tidak lagi mengirimkan gas elpiji setiap Minggu, namun hanya dua bulan sekali saja.
"Kalau pangkalan saya akhir-akhir ini hanya dikirimkan gas itu hanya dua kali dalam sebulan. Biasanya saat saya telpon langsung diantarkan, seminggu bahkan dua kali ada pengantaran dulunya," tandasnya. []