Jakarta - Setelah sembilan tahun menemani pelanggan Indonesia, gerai makanan asal Korea Selatan, Lotteria menyampaikan akan menutup semua gerainya secara permanen pada 29 Juni mendatang. Melalui pengumuman di akun media sosial, resto cepat saji menyatakan bahwa keputusan menutup semua gerai itu sesuatu yang berat.
Keputusan pamit mundur Lotteria itu banyak menghiasi media sosial, antara lain Twitter dan Instagram. Dalam akun Instagram-nya, Sabtu, 20 Juni 2020, Lotteria Indonesia menulis:
Terima kasih atas kepercayaan LOTTERIA selama 9 tahun ini, banyak kenangan manis yang kita lewati bersama di Lotteria. Dengan Berat Hati kami umumkan bahwa semua store Lotteria akan tutup secara pemanen pertanggal 29 Juni 2020.
Segera gunakan point anda untuk menu-menu favoritmu dan sertakan kartu L.Point. *Point anda juga dapat digunakan diafiliasi LOTTE sesuai syarat dan ketentuan berlaku . Ayo tukarkan L.Point kalian dengan menu fav di Lotteria sebelum Kami Undur Diri.
Dalam akhir tulisan di Instagram, Lotteria menyertakan hastag #lotteriaindonesiasaygodbye. Akun Instagram ini mendapat 3.299 likes atau followers. Di akun Twitter Lotteria, ada 3.340 followers.
Keputusan Lotteria untuk menutup semua gerainya mendapatkan respons yang cukup beragam dari warganet. Namun sebagain besar menyayangkan sikap Lotteria yang mendadak pamit.
Sejarah Lotteria
Lotteria adalah rantai restoran cepat saji di Asia Timur yang tumbuh dari toko pertamanya di Tokyo, Jepang pada September 1972. Dikutip dari laman wikipedia.org, mengambil namanya dari perusahaan induknya, Lotte Corporation, saat ini memiliki waralaba di Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Vietnam, Kamboja dan Myanmar. Asal usul nama ini adalah kombinasi dari nama perusahaan Lotte dan Cafeteria.
Menu termasuk item makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, ayam goreng, sayap ayam, dan jari-jari ayam. Pada tahun 2019, Lotteria merilis menu baru gee-pie di Korea Selatan, yang merupakan makanan jalanan perwakilan Taiwan
Perusahaan ini didirikan pada Februari 1972 di Tokyo , Jepang oleh Shin Jun Ho, seorang pengusaha Korsel. Waralaba pertamanya dibuka di Nihonbashi , Ueno , dan Yokohama pada September tahun itu.
Pada tahun 1979, Lotteria didirikan di Seoul , Korsel. Lotteria kemudian menyebar ke seluruh Asia Timur dan menambahkan lokasi di China, Myanmar, Taiwan, dan Vietnam. Seperti resto cepat saji pada umumnya, Lotteria juga menjajakan beragam menu dengan bahan utama ayam dengan saus khas Negeri Ginseng seperti gochujang.
Selain itu Lotteria juga menjual makanan khas Korea Selatan yang jadi favorit para remaja, khususnya pecinta budaya dan hiburan Korea Selatan, misalnya toppoki, cuppoki, burger bulgogi, tokocchi, chicken gangjong, chiken buldak, hingga es krim.
Bisnis Lotteria Berdasarkan Negara
Jepang
Di Jepang, item menu paling populer Lotteria adalah hamburger , burger keju , dan burger teriyaki . Lotteria menemukan menu populer lainnya, burger udang, pada tahun 1977, yang sejak itu telah disalin olehMcDonald's dan Burger MOS di Jepang.
Selain itu, menu di Jepang juga termasuk sandwich segar bersama dengan jerome segar serta makanan penutup seperti crepes, pai apel, getar dan tongkat kue beku. Burger keju premium adalah item menu terlaris di Jepang.
Pada 2005, Genichi Tamatsuka, mantan presiden Fast Retailing Co. (yang mengoperasikan merekUniqlo ), diangkat sebagai ketua dan CEO selama restrukturisasi manajemen pada tahun 2005. Penunjukan tersebut merupakan hasil dari kontrak sebelumnya yang dilakukan oleh Revamp Corp, sebuah perusahaan revitalisasi bisnis.
Korea Selatan
Lotteria Korea Selatan didirikan pada tahun 1979, sebagai bagian dari perluasan Grup Lotte yang juga termasuk Minuman Lotte Chilsung, Lotte Food, dan Lotte Ham. Lotteria menjadi rantai restoran cepat saji nomor satu di Korsel. Perusahaan mencapai pangsa pasar 45% pada tahun 2001 (dibandingkan dengan 20,1 persen untuk McDonald's).
Kesuksesan Lotteria sebagian dicapai dengan memperkenalkan jajaran makanan cepat Korea termasuk burger kimchi, yang oleh sebagian besar orang Korsel sebagai versi asli dari sebagian besar restoran cepat saji gaya Barat. Perusahaan ini mencoba untuk meniru ide makanan cepat saji ala barat melalui "kebersihan, interior yang cerah, musik pop Barat sebagai latar belakang audio," dengan ide mencoba menciptakan "kesan 'sepotong kecil Amerika di tengah Korea'. ". Strategi bisnis mereka menghasilkan tingkat pertumbuhan 10 persen pada 2006 dan 16 persen pada 2007; pada 2009, Lotteria memiliki 920 outlet di seluruh Korsel.
Menu di Korsel termasuk kentang panggang, yogurt , salad, stik keju, cincin cumi-cumi, dan makanan penutup es serut populer yang disebut pat bing soo. Salah satu restoran burger paling populer adalah ' Bulgogi Burger' dengan saus bulgogi sebagai penikmat.
Di Korsel juga, menu makan siang dengan harga khusus ditawarkan dengan fokus pada barang yang lebih murah dan sering kali dikurangi. Waktu menu makan siang berbeda dari toko ke toko tetapi jatuh pada jam 11 pagi dan 2 siang, dengan harga berfluktuasi dari lokasi ke lokasi. Ada beberapa toko yang membawa makan siang akhir pekan tetapi ini relatif jarang.
China
Lotteria memasuki pasar China pada tahun 1994 dan sebagian besar berpusat di Beijing. Namunberakhir pada tahun 2003 karena kurangnya popularitas di kalangan pelanggan potensial. Pada 2008, Lotteria memulai kembali bisnisnya di Tiongkok dengan strategi operasi baru yang secara khusus menargetkan Daerah Otonomi Korea Yanbian , toko-toko lain berlokasi di kota-kota seperti Beijing, Qingdao, Yantai, Shenyang.
Vietnam
Restoran ini memasuki pasar Vietnam pada tahun 2004. Menunya termasuk burger dan ayam goreng, tetapi bukan makanan sampingan seperti kentang panggang dan pat bing soo. Lotteria juga memiliki makanan penutup berbasis es krim (seperti McFlurry ) yang disebut Tornado. Muncul dalam lima rasa: coklat, kue, kacang, taburan atau teh hijau. Mereka juga memiliki Burger Udang dan beberapa item yang termasuk nasi, seperti stik drum dengan nasi.
Indonesia
Lotteria membuka waralaba pertama di Indonesia pada tahun 2011. Restoran pertamanya di buka di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sejak saat itulah kehadiran Lotteria Indonesia menambah warna sekaligus terobosan baru bagi industri food and beverage (FnB). []
