Longsor Timpa Gudang Gula Semut di Kulon Progo

Hujan berdurasi lama di Kulon Progo Yogyakarta menyebabkan tanah longsor di sejumlah lokasi. Salah satunya di Kapanewon Kokap.
Warga dan relawan melakukan evakuasi tanah longsor di Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta pada Kamis 5 Maret 2020. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Hujan yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta sejak Rabu 4 Maret 2020 hingga Kamis 5 maret 2020, menyebabkan tanah longsor di sejumlah lokasi. Salah satunya di Dusun Selo Barat, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap. Di lokasi ini gudang penyimpanan gula semut tertimbun longsor.

Sumardiono, pemilik rumah mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 4 maret 2020 malam saat tengah tidur. Dia kaget karena mendengar suara benda terjatuh yang sangat keras sebanyak dua kali.

Setelah dicek ternyata tebing setinggi lima meter yang ada di samping rumahnya longsor. Longsoran menimpa bagian rumah yang digunakan untuk gudang penyimpanan gula semut dan garasi.

Dia mengatakan longsoran ini menyebabkan tembok rumah ambrol dan menyisakan dua lubang menganga yang cukup lebar. Faktor hujan deras diduga menjadi penyebab adanya longsor tersebut "Longsor terjadi saat hujan deras. Namun tidak ada korban jiwa," ungkap Sumardiono di Kulon Progo pada Kamis 5 Maret 2020.

Sumardiono mengaku mengalami kerugian mencapai lebih dari Rp 20 juta akibat kejadian ini. Longsor tersebut mengakibatkan satu unit mobil jenis pickup dan stok gula semut yang disimpan di ruangan tersebut rusak.

Longsor terjadi saat hujan deras. Namun tidak ada korban jiwa.

Lurah Hargorejo, Adi Purnomo mengatakan, peristiwa longsor sudah dilaporkan kepada pihak berwajib. Pihak Kalurahan akan mengupayakan penyaluran bantuan kepada korban, baik dengan mengakses dana desa atau dari pihak luar. "Kami upayakan bantuan dari pihak-pihak terkait," ujar Adi Purnomo.

Dia mengatakakan sebagian wilayah Hargorejo yang terletak di kawasan perbukitan merupakan daerah rawan longsor. Meski demikian, dari data yang diterimanya, bencana tanah longsor sebagai dampak dari hujan pada Rabu 4 maret 2020 kemarin, baru ada satu kasus di Dusun Selo Barat.

Usai kejadian ini, sejumlah warga bersama dengan, polisi, TNI dan Pemerintah Kalurahan Hargorejo, bergotong-royong membersihkan sisa-sisa tanah dan batu yang masih berserakan di lokasi.

Selain di Kapanewon Kokap, hujan yang mengguyur di Kulon Progo juga mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi. Salah satunya di Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah. Sekolah Dasar (SD) Negeri Banasara di daerah tersebut terendam banjir. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar terganggu.

Wali Kelas VI SD Banasara Sukirman, mengatakan air mulai masuk ke lingkungan SD Banasara pada Kamis pukul 04.00 WIB dan menyebabkan 4 ruang kelas, 1 ruang kegiatan dan mushola terendam banjir. Siswa kelas I sampai V, terpaksa tidak masuk sekolah. Mereka diminta belajar di rumah.

Sementara untuk kelas VI, tetap masuk sekolah untuk mengikuti latihan ujian tingkat kecamatan yang pertama. "Ada 20 siswa yang mengikuti latihan ujian hari keempat untuk mata pelajaran Agama Islam. Siswa akhirnya harus memakai ruang kelas V," ujar Sukirman. []

Baca Juga:

Berita terkait
Sekolah Libur Akibat Terendam Banjir di Kulon Progo
Siswa diliburkan setelah SD di Kulon Progo, Yogyakarta tergenang banjir.
Dua Warga Majalengka Luka-luka Tertimpa Longsor
Dalam dua hari terjadi bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Majalengka. Dua orang luka-luka akibat bencana itu.
Tiga Jam Tebing di Tiga Desa di Rembang Longsor
Tebing di tiga desa di Rembang longsor dalam waktu hampir bersamaan. Di mana saja?