Longsor Jomblang Semarang: 1 Meninggal, 1 Hilang Tertimbun

Tanah longsor di Jomblang merobohkan empat rumah warga. Dua orang luka ringan, satu meninggal dunia dan satu lagi tertimbun, masih dicari tim SAR.
Tanah longsor di Jomblang, Semarang, menimpa empat rumah warga, Sabtu, 6 Februari 2021. Satu warga meninggal dunia dan satu lagi masih pencarian tim SAR gabungan karena tertimbun material longsoran. (Foto: Tagar/Istimewa)

Semarang - Kota Semarang, Jawa Tengah, didera bencana alam imbas cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang sejak Jumat, 5 Februari. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa titik.

Longsor terparah terjadi di wilayah RW 1 Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari. Guguran tanah dari tebing di tengah permukiman padat penduduk menimpa empat rumah warga. Satu warga meninggal dunia dan satu lainnya tertimbun, masih dalam pencarian petugas SAR gabungan.

Camat Candisari Moeljanto mengungkapkan longsor hingga memakan korban tersebut terjadi di wilayah Kampung Jomblangsari, RT 3 RW 1, Jomblang.

"Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 05.30 WIB, longsor menimpa empat rumah warga, roboh," ujar dia saat dihubungi wartawan, Sabtu, 6 Februari 2021.

Pascalongsor, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga warga yang terkena material longsor bercampur bangunan rumah. Ketiganya, semua berjenis kelamin perempuan, dan diselamatkan dalam kondisi luka.

Sampai detik ini kami masih di lokasi karena masih ada satu warga atas nama Dito, 18 tahun, tertimbun.

Moeljanto menyebut dua warga hanya mengalami luka ringan, sedangkan satu lagi harus dibawa ke RSUP Kariadi karena mengalami luka cukup parah. Korban atas nama Maemunah, 90 tahun, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perawatan medis.

"Satu lansia, Ibu Maemunah, umur 90 tahun, sudah sempat dievakuasi Ambulans Hebat. Namun mungkin karena ada patah tulang dibawa ke RSUP Kariadi. Dan tadi sekitar pukul 12.10 WIB, ada berita beliau kapundut (meninggal dunia)," beber dia.

longsor jomblang semarangWarga dan tim SAR gabungan bergotong royong membersihkan material longsoran dan mencari korban tertimbun di Jomblang, Kota Semarang, Sabtu, 6 Februari 2021. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Sementara, lanjut Moeljanto, beberapa saat usai kejadian tanah longsor, diketahui masih ada satu warga lagi yang tertimbun material longsoran. Korban diketahui beridentitas Dito, 18 tahun. Tim SAR gabungan masih mencari keberadaan remaja tersebut.

Proses pencarian korban tertimbun dilakukan secara manual. Akses jalan yang sempit dan medan naik turun membuat alat berat tak bisa masuk ke lokasi kejadian.

"Sampai detik ini kami masih di lokasi karena masih ada satu warga atas nama Dito, 18 tahun, tertimbun. Dan ini sudah berlangsung hingga tujuh jam, sedang diupayakan untuk dievakuasi. Ini belum tahu bagaimana kondisinya, karena masih diupayakan dicari," jelas dia.

Camat Moeljanto menambahkan, selain di RW 3, longsor juga terjadi di sejumlah titik di Kelurahan Jomblang. Di antaranya terjadi di RW 8, 11, 4 dan RW 1.

"Di Jomblang paling tidak ada empat hingga lima titik. Di luar Jomblang, yakni di Kelurahan Tegalsari ada dua titik, di Kelurahan Candi ada satu titik. Jadi ini sedang panen longsor," imbuhnya.

 Baca juga: 

Tim SAR gabungan bersama warga, termasuk petugas TNI dan Polri, telah berada di lokasi di seluruh titik longsor di Candisari. Selain bantuan terpal untuk mencegah longsor susulan, gotong royong membersihkan material longsoran juga dilakukan.

Sebelumnya diberitakan, banjir juga menggenangi sebagian besar wilayah Kota Semarang. Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan setidaknya 10 kecamatan, sebagian besar di kawasan bawah, terendam banjir.

"Banjir menggenangi beberapa titik di Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Tengah, Ngaliyan, Semarang Timur, Semarang Selatan, Gayamsari, Genuk, Pedurungan dan Kecamatan Semarang Utara," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono. []

Berita terkait
Hujan 2 Hari, 10 Kecamatan di Kota Semarang Terendam Banjir
10 kecamatan di Kota Semarang terendam banjir. Hujan deras dan lama selama dua hari terakhir membuat sungai dan drainasi tak mampu menampung air.
Cuaca Ekstrem, Bandara Ahmad Yani Semarang Tutup Sementara
Cuaca ekstrem berdampak pada aktivitas penerbangan dari dan menuju Semarang. Bandara Ahmad Yani menutup sementara operasional hingga besok pagi.
Talut SMPN 19 Semarang Ambrol, Suara Gemuruh Kejutkan Warga
Talut di SMPN 19 Semarang retak dan ambrol. Suara gemuruh longsoran talut kejutkan warga.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.