TAGAR.id, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Perspektif (LKSP) Jakarta, Andre Vincent Wenas menilai, enam bulan sudah setelah gelaran balap mobil listrik Formula E rampung namum belum ada laporan pertanggungjawaban yang komprehensif.
"Sekarang sudah hampir 6 bulan setelah event Formula-E ini selesai diselenggarakan. Dan laporan pertanggungjawaban yang komprehensif itu belum kelar juga. Ini aneh. Sama sekali tidak profesional. Informasinya pun simpang siur," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis 1 Desember 2022.
Dia menjelaskan, hingga saat ini Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus mempertanyakan soal laporan pertanggungjawaban Formula E. "Ini artinya sampai pada rapat paripurna DPRD per tanggal 9 November 2022 kemarin itu masih saja belum ada kejelasan. Masih gelap," katanya.
"Sekarang Pj Gubernur Heru Budi Hartono mesti cuci-piring kotor yang ditinggalkan Anies Baswedan. Kalau mengacu pada berita soal commitment-fee maka Event Formula-E ini masih bakal berlangsung dua kali lagi. Dan ini jadi beban berat bagi Pj Gubernur," katanya lagi.
Ditegaskan Andre, hingga akhir November 2022, laporan tersebut masih dianggapnya belum tampak transparansi pertanggungjawabannya terkait rincian perhitungan biaya pengeluaran kegiatan tersebut.
"Walau Jakpro bilang ada untung sekitar Rp 6 miliar, tapi apakah ini sudah memperhitungkan commitment-fee yang sebesar Rp 560 miliar itu? Tidak jelas," pungkasnya.[]
Baca Juga:
- 3 Tips Sebelum Investasi Saham, Jangan Pakai Uang Ngutang!
- Blue Halo S Indonesia Mendorong Pembiayaan Multilateral dan Investasi Ekonomi Biru