Listrik Mati, Ferdinand Desak Ignasius Jonan Mundur

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyinggung Ignasius Jonan mundur dari jabatannya sebagai Menteri ESDM.
Politikus Ferdinand Hutahean (Foto:Twitter/FerdinandHaean2)

Jakarta - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyinggung Ignasius Jonan mundur dari jabatannya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait permasalahan listrik mati massal di hampir setengah wilayah Pulau Jawa.

Tak hanya Sripeni, kata Ferdinand, Menteri BUMN Rini Soemarno, Pelaksana Tugas Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani, dan Wakilnya Arcandra Tahar harus bertanggung jawab dan mundur teratur dari jabatannya.

Padamnya listrik tadi malam di Jawa harusnya diikuti pengunduran diri Rini Soemarno, Ignasius Djonan, Archandra Tahar dan Sripeni.

"Padamnya listrik tadi malam di Jawa harusnya diikuti pengunduran diri Rini Soemarno, Ignasius Djonan, Archandra Tahar dan Sripeni. Meski padamnya listrik tersebut adalah musibah dan tidak diinginkan, tapi ini tidak bs ditoleransi sedikitpun," tulis Ferdinand lewat akun Twitternya, @FerdinandHaean2, pada Senin 5 Agustus 2019.

Dalam unggahannya, Ferdinand juga memention sejumlah akun BUMN dan kementrian yang dipimpin para pejabat negara tersebut, seperti @KementerianESDM @KemenBUMN @pln_123.

Cuitan Ferdinand Hutahean

Sebelumnya Ferdinand mengerti, PLN tak menginginkan listrik mati massal selama lebih dari setengah hari di sejumlah wilayah pada Minggu 4 Agustus 2019. Namun, soal dampaknya yang memberatkan rakyat hingga listrik kembali mati pada Senin 5 Agustus 2019 sepatutnya tidak terjadi.

"Sy yakin @pln_123 tdk ingin pembangkitnya bermasalah. Apalagi Suralaya yg menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Jawa. Tp padamnya Suralaya td mlm tdk seharusnya mengakibatkan gangguan separah itu bila sistem interkoneksi Jawa siap. Jawa ini kelebihan daya sgt besar," kicau Ferdinand. 

Baca juga:


Berita terkait
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia