Untuk Indonesia

Lion Air yang Dicaci, Lion Air yang Dicari

Lion Air yang dicaci, Lion Air yang dicari - Ulasan Denny Siregar
Maskapai penerbangan Lion Air. (Foto: Sekretariat Kabinet)

Oleh: Denny Siregar*

Lion Air adalah maskapai penerbangan murah atau low cost carrier terbesar se-Asia Tenggara.

Dengan lebih dari 100 unit pesawat, Lion Air grup melayani 630 penerbangan setiap hari. Tahun 2031, mereka menargetkan punya 1000 pesawat Boeing dan Airbus.

Ekspansi besar-besaran Lion grup ini memang direncanakan untuk menghambat laju pesaingnya, yaitu Air Asia. Dan sampai sekarang, armada Lion Air masih menjadi raja udara jika dibandingkan pesaingnya itu.

Dari beberapa anak usahanya seperti Batik Air, Wings Air dan Malindo Air, unit usaha bernama Lion Air ini yang mampu menawarkan harga tiket termurah. "Tiket sejuta umat," canda seorang teman yang sering bolak-balik pakai armada Lion Air.

Baca juga: 32 Kecelakaan Lion Air Dalam 16 Tahun Terakhir

Tentu karena harga murahnya, dampak negatif pun bermunculan. Lion Air terkenal dengan keruwetan manajemennya. Mulai dari delay yang bisa berlangsung beberapa jam, sampai kerusakan teknis seperti AC mati di dalam pesawat yang sering dikeluhkan penumpang.

Ada saja masalah dan keluhan yang datang. Sejak 2013, terhitung Lion Air sudah mengalami beberapa kali peristiwa tergelincir di landasan. Bahkan pada tahun 2013 itu, ada kejadian heboh dimana mesin pesawat mendadak mati saat hendak mengudara.

Dan musibah terbesar tentu yang baru saja terjadi, dikala pesawat Lion Air tiba-tiba putus hubungan dan ditemukan terjatuh di Karawang. Menurut seorang saksi mata yang bercerita bahwa ia menggunakan pesawat yang sama malam sebelumnya, pesawat yang jatuh itu sudah mengalami masalah teknis. Tetapi bisa terbang kembali karena mendapat izin laik terbang.

Dengan semua permasalahan dan berita buruk tentangnya, Lion Air tetap saja dicari. Penumpangnya tidak pernah surut karena memang Lion Air paling murah harga tiketnya.

Jadi meski terus-menerus dicaci, Lion Air tetap dicari. Khas penumpang Indonesia yang lebih mengkhawatirkan uang di dompetnya berkurang daripada keselamatan. Mungkin karena orang Indonesia itu adalah orang-orang dengan keikhlasan tingkat tinggi yang selalu berkata, "Semua itu sudah kehendak Tuhan."

Lihat saja. Berita heboh tentang jatuhnya pesawat Lion Air hanya akan berpengaruh maksimal seminggu, sesudah itu para pecintanya akan terbang dengan riang gembira, karena selain murah juga bebas mencaci-makinya. Seperti ada kepuasan tersendiri jika bisa mencaci Lion Air tepat di atas kursi pesawatnya sendiri.

Seperti secangkir kopi di sebuah warung kecil di pinggiran kota. Meski gelasnya selalu bau sabun cuci, pengunjung terus saja berdatangan meski protes ke pemilik kedai. Lha gimana lagi? Kopinya cuman tiga rebu rupiah, mana ada wifi lagi.

Indonesia, oh Indonesia... negeri elok amat kucinta....

*Denny Siregar penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu