Lion Air Tunda Sementara Layanan Umrah ke Arab Saudi

Lion Air (kode penerbangan JT) memutuskan memberhentikan sementara layanan penerbangan umrah dari 13 kota keberangkatan Indonesia ke Arab Saudi.
Lion Air. (Foto: Instagram/@lionairgroup)

Jakarta - Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group memutuskan memberhentikan sementara (suspend) layanan penerbangan umrah dari 13 kota keberangkatan Indonesia menuju Arab Saudi, mulai Jumat, 28 Oktober 2020 sampai pemberitahuan lebih lanjut (until further notice).

Penundaan seiring dengan kebijakan Arab Saudi yang menghentikan sementara kunjungan umrah dari berbagai negara, termasuk di Indonesia akibat virus corona atau COVID-19.

"Ini juga dilakukan dalam rangka tindakan preventif dan proaktif guna mengutamakan faktor keselamatan awak pesawat dan para tamu jamaah serta menangkal masuk penyebaran Virus COVID-19 (Corona)," ucap Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Jumat, 28 Oktober 2020.

Menurut Danang, penundaan layanan ini merupakan tindak lanjut pemberitahuan resmi dari pihak regulator Kerajaan Arab Saudi-General Authority of Civil Aviation (GACA) Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia dan surat Edaran Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tentang Penghentian Sementara Rute Penerbangan ke Saudi Arabia.

Umrah CoronaCalon Jamaah Umroh tertidur saat menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 27 Februari 2020. Ribuan calon Jamaah Umroh yang melalui bandara Soetta dipastikan gagal berangkat menuju Tanah Suci Mekah untuk melaksanakan ibadah Umroh dan Ziarah ke Masjid Nabawi, karena adanya penghentian sementara masuknya warga negara asing ke wilayah kerajaan Arab Saudi hingga batas waktu yang belum ditentukan untuk mencegah penularaan virus corona. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

Lion Air kata dia, tunduk dan melaksanakan seluruh aturan penerbangan internasional, regulator, dan ketentuan perusahaan dalam menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur yang memenuhi kualifikasi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first).

Atas keputusan tersebut, Lion Air telah meminta kepada seluruh mitra dan agen penyelenggara umrah yang bekerjasama dengan Lion Air untuk memberikan informasi penundaan penerbangan umroh, kepada seluruh calon jamaah dari Indonesia sesuai dengan perkembangan terkini.

Pihaknya pun berkomunikasi dengan para tamu jamaah yang sudah berada di Jeddah dan Madinah perihal proses kepulangan. "Lion Air mempersiapkan penerbangan dari Indonesia yang membawa awak pesawat dan tanpa penumpang (ferry flight) guna penjemputan sesuai jadwal," tuturnya.

Penerbangan penjemputan Lion Air (fase kepulangan) akan melayani kurang lebih 13.000 tamu jamaah, dari Madinah yakni Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz (MED) dan Jeddah yakni Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (JED).

Dalam mengakomodir penerbangan penjemputan, Lion Air menurut dia akan mengoperasikan armada berbadan lebar (wide body), antara lain Airbus 330-300CEO (berkapasitas 440) dan Airbus 330-900NEO yang memiliki 436 kapasitas kursi.

"Semua armada telah dipersiapkan sesuai standar operasional prosedur, sudah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight)," tuturnya.

Hingga waktu yang belum ditentukan, pihaknya akan terus memantau dan berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat di Arab Saudi serta akan menyampaikan pemberitahuan berdasarkan perkembangan terbaru.

Untuk layanan umrah dari Indonesia, Lion Air mengoperasikan rata-rata 4 sampai 5 kali penerbangan dengan kota asal melalui bandar udara yang mencakup:

  1. Banda Aceh – Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh (BTJ).
  2. Medan – Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
  3. Pekanbaru – Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Riau (PKU).
  4. Batam – Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Kepulauan Riau (BTH).
  5. Palembang – Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Talang Betutu, Sukarami, Sumatera Selatan (PLM).
  6. Padang – Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat (PDG).
  7. Jakarta – Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK).
  8. Solo – Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Jawa Tengah (SOC).
  9. Surabaya – Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB).
  10. Banjarmasin – Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (BDJ).
  11. Balikpapan – Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kalimantan Timur (BPN).
  12. Makassar – Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan (UPG).
  13. Mataram – Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (LOP). []
Berita terkait
Penumpang Positif Virus Corona Naik Lion Air ke Bali
Humas Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengkonfirmasi isu adanya penumpang positif corona terbang dari Wuhan menuju Bali pada 22 Januari 2020.
Penumpang Lion Air Meninggal, Karena Virus Corona?
Maskapai penerbangan bertarif rendah Lion Air rute Jeddah-Surabaya melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Kolombo, Sri Lanka.
Reaksi Travel Aceh soal Arab Saudi Berhentikan Umrah
Asphurindo Aceh mengaku terkejut saat Pemerintah Arab Saudi memberhentikan sementara penghentian sementara jemaah umrah dari luar negeri.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.