Kediri - Bentrok antar suporter di Kota Blitar, ternyata merembet ke Kota Kediri, Jawa Timur. Tercatat ada lima orang suporter yang harus mendapatkan perawatan di dua rumah sakit di Kota Kediri.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri, Nurkhamid membenarkan adanya lima orang suporter yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jimbun Kandat dan RSUD Gambiran Kota Kediri.
Regu empat Satpol PP, info sementara empat suporter di RS Jimbun Kandat, dan satu luka parah dirujuk ke RSUD Gambiran Kota Kediri agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Lima suporter tersebut dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka seperti patah tangan, dan robek di kepala. Sementara satu suporter mengalami luka serius sehingga harus menjalani perawatan intensif.
"Regu empat Satpol PP, info sementara empat suporter di RS Jimbun Kandat, dan satu luka parah dirujuk ke RSUD Gambiran Kota Kediri agar mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujarnya kepada Tagar, Rabu 18 Februari 2020.
Nurkhamid mengatakan kelima suporter yang mendapatkan perawatan diduga dari suporter Persebaya, Bonek Mania yang hendak pulang dengan cara estafet melintasi Kediri. Ia mengungkapkan pasca rusuh antara Aremania dan Bonek di Kota Blitar, Satpol PP Kota Kediri bersama kepolisian berjaga agar bentrokan tidak meluas.
Selain itu, kata Nurkhamid, pihaknya juga telah membantu mengevakusi ratusan suporter yang berada di kota Kediri. Para suporter ini pada umumnya berasal dari Nganjuk, Jombang dan daerah lain di Jawa Timur.
"Mereka datang ke Kediri mencari tumpangan kendaraan dengan cara estafet. Sebagai upaya antisipasi kerawanan, ratusan suporter ini kemudian dievakuasi diantar sampai wilayah perbatasan arah Surabaya," ucapnya. []