Lima Daerah di Sulsel Potensi Alami Kekeringan 20 Hari

Sebanyak lima daerah di Sulawesi Selatan yang mengalami kekeringan berkepanjangan. Berikut ke lima daerah tersebut
Sejumlah warga mengantri untuk mendapatkan air bersih di Kabupaten Maros. (Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Sebanyak lima derah di Sulawesi Selatan berpotensi mengalami kekeringan meteorologis setidaknya hingga dua dasarian atau 20 hari ke depan. Kelima daerah itu menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar, yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Kepulauan Selayar.

“Wilayah tersebut berpotensi mengalami kekeringan meteorologis setidaknya hingga dua dasarian atau 20 hari ke depan. Potensi kekeringan terjadi pada jelang akhir musim kemarau,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Hartanto, Kamis 3 Oktober 2019.

Dengan adanya potensi itu, pihak BMKG mengeluarkan peringatan dini iklim ekstrem dengan dua kriteria, yakni jika daerah tersebut mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari. Kedua, jika kita prediksi dua dasarian ke depan curah hujannya masih di bawah 20 milimeter.

Kelima yang mengalami kekeringan menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar, yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Kepulauan Selayar

Hartanto menerangkan bahwa sebagian daerah di pesisir barat Sulsel umumnya juga sudah tidak mengalami hujan lebih dari 60 hari. Daerah ini meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, dan Maros. Meski demikian, daerah tersebut tidak masuk dalam kriteria peringatan dini iklim ekstrem. Sebab dalam dua dasarian mendatang, diprediksi akan turun hujan di sana, meski masih dalam curah rendah.

Wilayah Sulsel, umumnya masuk musim hujan pada 1-2 November. Namun sebelum waktu tersebut juga tetap ada potensi hujan di sebagian daerah. "Jadi kita harus waspada sampai awal November," jelasnya.

Selain iklim ekstrem, BMKG juga memperingatkan soal potensi suhu ekstrem selama bulan Oktober. Kondisi tersebut berlaku untuk Kota Makassar dan sekitarnya. Ia menjelaskan, pada Oktober penyinaran matahari berlangsung maksimal. Itu karena matahari tepat tegak lurus dengan wilayah Sulsel. Kulminasi atau penyinaran tegak lurus.

Sejauh ini, suhu tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Sulsel adalah 38,8 derajat celcius, pada tanggal 18 Oktober 2015. "Catatan kita, seluruh suhu ekstrem itu terjadi di bulan Oktober," pungkasnya.

Baca juga:

Berita terkait
10 Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Ditangkap Polisi
sebanyak 10 orang mahasiswa UIN Makassar ditangkap polisi dari polres Gowa karena menyerang rumah warga.
Penculik dan Pemerkosa Anak di Makassar Ditangkap
Tim Jatanras Polrestabes Makassar menangkap predator anak, Sukarno Firdaus alias Mile, 40 tahun, di Jalan Syeh Yusuf, Kota Makassar, Sulsel.
Berkah Pedagang Asongan di Balik Demo di Makassar
Demo mahasiswa merupakan berkah tersenriri bagi pedagang asongan. Omset mereka naik drastis saat mahasiswa demo. Ini alasannya