Liburan Asyik di Gunung Api Purba Gunungkidul

Ada baiknya memilih objek wisata yang menarik dikunjungi, desa wisata Nglanggeran, di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul
Gunung Api Purba menjadi daya tarik di Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Gunungkidul - Liburan Lebaran sebentar lagi. Ada baiknya memilih objek wisata yang menarik dikunjungi. Salah satunya desa wisata Nglanggeran, di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Di desa ini panorama alam menakjubkan. Kalisong Kawasan Gunung Api Purba dan Ekowisata Embung Nglanggeran menjadi andalan.

Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, berketinggian 700 meter dari permukaan laut (mdpl). Di puncak ini, sangat instagramable, menjadi spot menarik memotret momen sunrise. Butuh waktu satu jam untuk sampai di puncak ini.

Gunung ini terbentuk sekitar 0,6 - 70 juta tahun lalu atau memiliki umur tersier. Gunung ini pernah aktif, namun sekitar 60 tahun lalu dinyatakan tidak aktif.

Baca juga: Pesona Air Terjun di Kaki Gunung Rinjani NTB

Bentuknya bukan seperti gunung pada umumnya. Gunung Api Purba lebih menyerupai bukit atau batu raksasa, di antara sela-selanya ditumbuhi tanaman khas.

Pengelola Kawasan Ekowisata Gung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan, banyak potensi wisata di Desa Nglanggeran.

"Dari potensi yang dimiliki, Desa Nglanggeran banyak mendapat penghargaan," katanya, Sabtu 25 Mei 2019.

Dia mengatakan, Desa Wisata Nglanggeran menawarkan banyak wisata edukasi dan budaya. Salah satunya wisata kampung pitu berada di puncak Gunung Api Purba. Disebut kampung pitu karena di kampung ini hanya dihuni oleh tujuh kepala keluarga (KK).

"Mereka masih menjaga kearifan lokal dan budayanya," kata dia.

EmbungEmbung Nglanggeran salah satu destinasi yang menarik dikunjungi di Desa Wisata Nglanggeran Kecamatan Patuk, Gunungkidul. (Foto: Istimewa)

Di desa wisata ini juga terdapat Ekowisata Embung Nglanggeran. Embung dalam bahasa umum yakni telaga atau waduk. Asal muasal embung ini adalah bukit Gunung Gandu yang dipotong lalu dikeruk dijadikan telaga tadah hujan.

Embung ini berfungsi untuk mengaliri kebun buah milik seluas 20 hektar warga setempat. Selain dari tadah hujan, air juga berasal dari Sumber Sumurup yang berada di Gunung Nglanggeran.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul Drajad Ruswandono mengatakan, warga Desa Nglanggeran sangat produktif dan berbasis kearifan lokal. Menyadari sebagai desa wisata, warga juga terus berbenah mewujudkan diri desa wisata yang unggul, berdaya saing, kuat mandiri.

Baca juga: Lima Gunung yang Terkenal Angker di Indonesia

Menurut dia, kelompok sadar wisata di daerah ini terus melakukan upaya kreatif dan inovatif dalam mengembangkan objek wisata alam maupun minat khusus.

"Desa Nglanggeran sudah menjadi ikon wisata di Gunungkidul," ungkapnya.

Sebagai catatan, pada 20 Januari 2017 lalu, Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik I Indonesia dan penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017. Penerimaan penghargaan ini di Singapura.

Selain itu, Desa Wisata Nglanggeran juga mendapat pengakuan dunia internasional. UNESCO melalui Global Geopark mengakuinya sebagai Geosite Gunung Sewu.[]

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.