Lemasa: Apa Pun Bisa Terjadi, Siapa Pun Bisa Terlibat

'Menjelang pemilihan presiden apa pun bisa terjadi dan siapa pun bisa terlibat di dalamnya.'
Petugas membawa kantong jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, Mimika, Papua, Kamis (6/12/2018). Sebanyak delapan dari 16 jenazah yang sudah ditemukan aparat gabungan TNI dan Polri berhasil dievakuasi ke Timika. ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat/sgd/ama.

Mimika, Tagar (15/12/2018) - Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menyatakan keprihatianan atas tragedi pembantaan terhadap belasan karyawan PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata KKB.

"Kami turut berduka cita atas tragedi yang menimpa karyawan PT Istaka Karya dan sanak saudara mereka yang ditinggalkan," tutur Ketua Lemasa Odizeus Beanal di Mimika, Jumat (14/12).

Odizeus Beanal mendorong penyelesaian hukum terhadap pihak-pihak yang harus bertanggung jawab.

"Pihak-pihak yang terlibat harus diidentifikasi secara netral dan transparan mengingat 2018-2019 adalah tahun politik," ujarnya.

Ia mengatakan, menjelang pemilihan presiden apa pun bisa terjadi dan siapa pun bisa terlibat di dalamnya.

Ia menambahkan, jika pemerintah ingin menyelesaikan persoalan di Papua maka seluruh pejabat daerah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan harus dilibatkan dalam mencari solusi untuk pembangunan sumber daya manusia Papua maupun infrastruktur, sehingga kejadian Nduga tidak terulang kembali. []

Berita terkait