Leina Bledozz, Gadis Cantik Pembunuh di Semarang

alah satu terduga pembunuh Meta Novita Handayani (38) warga Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah adalah YA alias L gadis remaja yang baru berumur 16 tahun.

Semarang,  (Tagar 3/3/2018) – Salah satu terduga pembunuh Meta Novita Handayani (38) warga Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah adalah YA alias L gadis remaja yang baru berumur 16 tahun. Keterlibatan gadis berambut panjang di dalam kasus pembunuhan tersebut membuat syok keluarganya.

“Memang dari kecil sudah terlihat dia seperti anak liar, bandel dan sulit diatur. Tapi benar-benar tidak menyangka jika dia sampai terlibat di kasus ini,” kata Istito, 29, kakak ipar YA, Sabtu (3/3).

Istito, sore tadi terlihat di Mapolsek Ngaliyan. Kehadirannya di kantor polisi tersebut untuk memastikan seorang gadis yang digelandang bersama sang eksekutor Novita, Rifa’i adalah benar adiknya. “Dia adik dari istri saya. Dan benar, Rifa’i adalah pacarnya, sering datang ke rumah juga,” ujar pria dengan tato di lengan kiri tersebut.

Istito juga mengaku beberapa hari terakhir diajak polisi mencari keberadaan adiknya. Dan pencarian tersebut berakhir di kawasan Banyumanik, Semarang, di rumah kerabat Rifa’i. “Diajak sama bapake (polisi) muter-muter nyari adik saya. Tapi kalau yang di Banyumanik itu bukan saudara dari keluarga kami. Mungkin itu keluarganya Rifa’i,” jelas Tito, panggilan akrabnya.

YA, lanjut Tito, beberapa waktu terakhir diakui dikenal dengan sapaan Liena Bledozz. “Itu dari nama (akun) di Facebook-nya, Liena Bledozz Sakmodare. (Akun) Facebooknya gonta-ganti, tapi yang aktif yang Liena Bledozz Sakmodare itu,” paparnya.

Sejak menikah dengan kakak Liena Bledozz, Tito tinggal serumah dengan gadis tersebut. Karena itu dia tahu banyak soal perilaku keseharian dari yang bersangkutan. Kenakalannya mulai terlihat sejak kecil, setelah tidak tamat menempuh pendidikan di bangku sekolah dasar. “Hanya sampai kelas V SD,” katanya.

Seiring menginjak remaja, keliaran Liena Bledozz bertambah. Gadis ini diketahui sering pacaran di luar rumah. Tidak hanya satu dua remaja pria yang digaetnya, beberapa kali Tino melihat Liena Bledozz mengajak sejumlah teman prianya main ke rumah. “Temannya itu banyak prianya. Dia sering gonta ganti pacar. Tapi ya begitu, dinasehati orang tua maupun dua kakaknya sudah tidak bisa. Dinasehati susah, di depan seperti manut, bilang iya, tapi di luar rumah seenaknya sendiri,” keluhnya.

Beranjak remaja, perilaku Liena Bledozz tidak kunjung membaik. Dia malah sering tidak pulang ke rumah. “Seminggu sekali pulang, malah kerap dua pekan sekali baru pulang,” katanya. Namun begitu, dia mulai berpikir untuk mencari kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadinya. Beberapa kali kerja di sejumlah tempat, mulai dari karyawati toko hingga menjadi pembantu rumah tangga, dilakoni.

“Dia memang beberapa kali kerja, tapi itu pun harus didorong oleh keluarga. Kalau jadi pembantu rumah tangga juga tidak sekali, gonta ganti majikan terus, mungkin tidak betah. Terakhir ya di rumah korban itu,” imbuhnya.

Tito berharap kejadian terakhir, terlibat di pembunuhan Novita, menjadi pelajaran yang berharga bagi adiknya. “Semoga itu menyadarkannya. Sebab kalau sudah dewasa nanti, tentu orang tua tidak bisa terus menemani. Dia harus bisa jadi wanita mandiri, hidup dengan baik dan benar,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polsek Ngaliyan hari ini berhasil meringkus terduga dua pelaku pembunuhan terhadap Meta Novita Handayani. Yakni Rifa'i (23), warga Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Semarang dan YA alias L (16), penduduk Dusun Krajan, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Motif pembunuhan dimungkinkan sakit hati lantaran dipecat korban dari pekerjaannya sebagai pembantu rumah tangga. (ags)

Berita terkait
0
Lionel Messi Bawa Bisnis Bagus untuk PSG
Presiden PSG, Nasser al Khelaifi, mengkonfirmasi kepada MARCA bahwa Leo telah menguntungkan di musim pertamanya di PSG