Ledakan di Beirut, 27 Orang Tewas dan 2500 Luka-luka

Ledakan hebat yang terjadi di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon, menyebabkan 27 orang meninggal dunia dan lebih dari 2500 orang terluka.
Lokasi ledakan di Beirut, Lebanon. (Foto: Twitter/Al_ameen_Yabo)

Jakarta - Ledakan hebat yang terjadi di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon, pada Selasa, 4 Agustus 2020 waktu setempat dilaporkan memakan korban jiwa hingga 27 orang meninggal dunia, dan lebih dari 2500 lainnya mengalami luka-luka.

Media Mesir Ahram melaporkan, terdapat dua ledakan dahsyat yang terjadi dalam kurun waktu berdekatan. Ledakan pertama hanya menyebabkan kerusakan di sekitar titik utama ledakan, sementara yang kedua jauh lebih besar hingga suaranya memekakkan telinga dan membentuk bola api oranye besar ke arah langit.

Dalam rekaman video amatir, ledakan kedua tersebut terlihat begitu menggelegar hingga sukses meratakan sisi pelabuhan, serta mengirimkan gelombang kejut seperti tornado yang merobek-robek kota, menghancurkan jendela, pintu gedung, dan kendaraan hingga radius 10 kilometer jauhnya.

Selain itu, ledakan hebat tersebut juga membikin ribuan korban berjatuhan. Orang-orang tampak tergeletak di tanah dan berlumuran darah. Menteri Kesehatan Hamad Hassan melaporkan perkiraan korban awal 27 orang tewas dan 2.500 lainnya terluka.

Seorang tentara yang tiba di lokasi kejadian mengatakan kepada media AFP jika kondisi di sekitar titik utama ledakan begitu mengenaskan.

"Di dalam sana benar-benar sebuah bencana. Mayat-mayat bergelimpangan di tanah," ujar tentara tersebut, dikutip Tagar pada Rabu, 5 Agustus 2020.

Lebih lanjut, tentara tersebut mengatakan bahwa kerabat orang-orang yang bekerja di dalam zona ledakan, berkumpul di garis batas aman yang dibuat aparat, sementara mereka berebut mencari kejelasan kabar mengenai sanak keluarga yang mereka cintai.

"Ambulans masih mengangkut orang-orang yang tewas," kata prajurit itu.

Ledakan BeirutKepulan asap terlihat di sekitar lokasi ledakan hebat di kawasan pelabuhan Beirut, Lebanon. (Foto: Reuters)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettaneh, mengatakan ratusan orang yang mengalami luka-luka akibat insiden ledakan besar di pelabuhan Beirut, Lebanon, telah dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis.

Namun begitu, banyak korban yang masih terjebak di rumah dan gedung-gedung yang rusak akibat ledakan tersebut.

Kepada media setempat, George Kettaneh mengaku belum mengetahui pasti mengenai jumlah korban yang terluka karena banyak yang masih terperangkap di rumah-rumah dan di dalam wilayah ledakan. Sedangkan sejumlah korban lain, sudah diselamatkan menggunakan perahu.

Media Lebanon LBCI melaporkan, Hotel Dieu Hospital di Beirut mengatakan bahwa mereka merawat lebih dari 500 orang dan tidak dapat menerima lebih dari itu. Puluhan orang yang terluka perlu operasi, kata rumah sakit itu sembari meminta sumbangan darah. []

Berita terkait
Palang Merah: Banyak Korban Ledakan Beirut Terjebak
Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettaneh, mengatakan ada banyak korban yang terjebak di rumah dan gedung yang rusak akibat ledakan di Beirut.
Insiden Ledakan Beirut, Israel Mengaku Tak Terlibat
Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, mengatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam ledakan dahsyat yang terjadi di Beirut, Lebanon.
Terkait Krisis Politik Beirut, Saad al-Hariri Akan Kembali ke Lebanon
Terkait krisis politik di Lebaonon, Saad al-Hariri mengatakan, Selasa, dirinya akan kembali ke Lebanon dari Arab Saudi dalam dua hari mendatang.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.