Laporan WHO Terbaru COVID-19 atau Virus Corona

Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) melaporkan kasus COVID-19 atau virus corona sudah dilaporkan 26 negara
Seorang petugas medis yang mengenakan alat pelindung penuh masuk ke fasilitas pengujian awal virus corona di Seoul, Korea Selatan (Foto: news.sky.com)

Jakarta - Dalam 24 jam terakhir satu negara baru (Republik Islam Iran) melaporkan kasus COVID-19 dengan dua kematian. Dengan tambahan satu negara ini sudah 26 negara di dunia yang melaporkan kasus virus corona.

Disebutkan oleh Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) China telah merevisi pedoman mereka tentang klasifikasi kasus untuk COVID-19, menghapus klasifikasi "secara klinis didiagnosis" yang sebelumnya digunakan untuk provinsi Hubei. Yang dipertahankan adalah "yang dicurigai" dan "dikonfirmasi" untuk semua area, yang terakhir membutuhkan konfirmasi laboratorium.

Sebelumnya bebeapa laporan menyebutkan “secara klinis kasus-kasus yang didiagnosis" dengan demikian diharapkan akan dibuang. Dalam beberapa hari mendatang pengujian laboratorium dilakukan dan beberapa ditemukan COVID-19-negatif.

Pada awal Januari 2020, menyusul pemberitahuan terjadinya kasus COVID-19 di antara para pelancong dari Wuhan, China, WHO mendirikan sistem pengawasan global untuk mengumpulkan dan mengatur informasi penting untuk diuraikan dan monitor COVID-19. Semua wilayah WHO telah menerapkan pelaporan COVID-19 kasus baik melalui pengumpulan data yang ada berdasarkan sistem yang baru.

Situasi COVID-19 dalam angka

- Dalam 24 jam terakhir total kasus baru:

Secara global: 75.748 dikonfirmasi (548 baru)

China: 74.675 dikonfirmasi (399 baru) dengan 2.121 kematian (115 baru)

Di luar China: 1.073 dikonfirmasi (149 baru) yang dilaporkan 26 negara (1 baru) dengan 8 kematian (5 baru).

Penilaian WHO tentang risiko:

China: Sangat tinggi

Regional: Tinggi

Global: Tinggi []

Berita terkait
Virus Corona Rugikan Bali Rp 1,37 Triliun Per Bulan
Virus Corona memberi pengaruh besar pada ekonomi Indonesia ke banyak sector terutama industri pariwisata.
Maskapai Jeblok Rp 441,2 Triiliun Imbas Virus Corona
IATA menyatakan maskapai global berpotensi kehilangan pendapatan 30 miliar dolar AS tahun ini karena imbas wabah virus corona.
IDI Rekomendasi Puskesmas Deteksi Dini Virus Corona
IDI memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar memanfaatkan Puskesmas untuk aktif melakukan deteksi dini terkait penyebaran virus corona