Lanjutkan Diplomasi "Nasi Goreng", Gerindra-PKS-PAN Rumuskan Skenario Terbaik untuk Demokrat

Lanjutkan diplomasi "nasi goreng", Gerindra-PKS-PAN rumuskan skenario terbaik untuk Demokrat. "Tanggal 18 besok kami siapkan pertemuan antara SBY dan Prabowo di Kuningan, Jakarta, akan penuh kejutan," kata Hinca.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melakukan salam komando dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai mengadakan pertemuan tertutup di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017). (Foto: Ant/Kiki)

Jakarta, (Tagar 16/7/2018) – Agar partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa bergabung dalam koalisi, Partai Gerindra, PKS dan PAN tengah merumuskan skenario terbaik untuk Partai Demokrat.

"Lagi dirumuskan skenario, antara Gerindra, PKS dan PAN, agar Demokrat bisa bergabung," ujar fungsionaris Partai Gerindra Anggawira ketika dihubungi di Jakarta, Senin (16/7).

Anggawira menyebutkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan segera bertemu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman Presiden keenam RI itu, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut Anggawira, Gerindra berharap Demokrat bisa bergabung dengan koalisi partainya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan telah bertandang ke kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta.

“Dalam pertemuan itu Prabowo meminta putra SBY Agus Harimurti Yudhoyono menjadi cawapres pendampingnya,” kata Syarief Hasan seperti dirilis Antara.

SBY-Prabowo

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan juga mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono akan bertemu dengan Prabowo Subianto, yang salah satu topiknya adalah membahas kontestasi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"Tanggal 18 besok kami siapkan pertemuan antara SBY dan Prabowo di Kuningan, Jakarta, akan penuh kejutan," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Hinca mengatakan, pertemuan tersebut merupakan prakarsa kedua tokoh dan lanjutan dari diplomasi "nasi goreng" yaitu pertemuan keduanya di Cikeas beberapa waktu lalu.

Pertemuan itu, kata Hinca, akan memastikan arah koalisi kedua partai di pilpres dan Demokrat tetap tiga pilihan yaitu bisa ke Jokowi, Prabowo atau tidak keduanya.

"Kalau dengan Jokowi sudah berkali-kali bertemu dan pertemuan dengan Prabowo akan dilakukan," ujarnya.

Hinca enggan mengungkapkan berbagai kemungkinan yang terjadi dalam pertemuan tersebut karena dalam politik semuanya tidak ada "harga mati" dalam melakukan komunikasi politik.

Dia mengatakan, semua partai akan "menjual" kader terbaiknya untuk dicalonkan sebagai capres dan cawapres. Namun, semua kembali pada realitas politik yaitu batas akhir pendaftaran capres-cawapres pada 10 Agustus 2018.

"Tunggu hasilnya dua hari lagi karena sekarang baru tanggal 16 Juli," kata Hinca. (yps)

Berita terkait
0
Presiden Jokowi Tiba di Abu Dhabi
Presiden Jokowi, dan Ibu Iriana Jokowi tiba di Bandar Udara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Jumat, 1 Juli 2022